Sabtu, 04 Agustus 2018

Pesona Orchid Forest Tempat Wisata Penggila Selfie


Pesona Orchid Forest Tempat Wisata Penggila Selfie

Jakarta, Target News
Kemajuan teknologi di bidang media sosial dan Android membuat masyarakat menggemari foto selfie. Berangkat dari kenyataan ini, membuat pelaku industri pariwisata di Bandung membuat terobosan dengan menghadirkan tempat wisata yang diperuntukkan buat mereka yang hobi selfie dengan beragam destinasi wisata. Adalah Orchid Forest Cikole hadir menambah daftar destinasi wisata yang patut anda sambangi.
      .Orchid Forest berada di Jalan Raya Lembang, Desa Cikole, Kabupaten Bandung Barat, sekitar 5 kilometer dari Alun-alun Lembang.
       Untuk menuju Orchid Forest, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 25.000. Namun, untuk hari besar seperti libur lebaran, harga tiket naik menjadi Rp 35.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 100.000 untuk turis mancanegara.
Setelah membeli tiket, tinggal melanjutkan perjalanan sepanjang satu kilometer menuju tujuan.
Orchid Forest secara resmi dibuka pada September 2017. Berlokasi di wilayah pegunungan Lembang, sudah tentu anda akan disapa sejuknya udara khas Bandung Utara.
Jajaran pohon pinus akan menemani langkah anda mengeksplorasi eduwisata yang berdiri di lahan seluas 10 hektar tersebut.
Secara konsep, Orchid Forest merupakan wisata alam yang membawa misi memperkenalkan dan membudidayakan aneka bunga anggrek baik lokal maupun internasional.
      Menurut Sinea, Staf Bunga Angrek di Orchid Forest, edu tourism seluas 14 hektar ini memiliki lebih dari 100 lebih jenis bunga anggrek yang dibudidayakan.
    "Bibitnya selain dari berbagai daerah di Tanah Air, juga dari Amerika Serikat, Peru, Venezuela, dan lainnya," ujar Sinea.
        Sementara Marketing Executif Orchid Forest, Nena Paisan menjelaskan di destinasi era milenial berbasis digital ini tersedia lebih dari 20 spot selfie yang instagramable, salah satunya Wooden Bridge atau jembatan gantung kayu yang melintas di antara batang-batang pinus.
        Jembatan gantung setinggi 20 meter ini, sambung Nexa terhubung dengan wahana flying fox.
        "Kalau ngeri turun dengan flying fox, tak usah cemas, bisa lewat taman lampu tepat di bawah jembatan," papar Nexa.
    Nexa menambahkan Garden of Lights-nya berupa taman kecil dengan jalan setapak berkelok yang bunganya menyala kala sore hari.
      Menjelang malam lampu yang ada di sepanjang lokasi tersebut  menyala dan menciptakan nuansa romantis.
  Bagus Maulana Marketing Executive Orchid Forest lainnya menambahkan di objek berhawa sejuk ini juga ada sebuah amfiteater.
    "Panggung kecil di tengah hutan pinus ini jadi tempat live music dan lainnya. Pengunjung bisa duduk di deretan bangku kayu yang berjajar rapi di depannya," jelasnya.
    Meski berkontur naik turun, jalan hutan pinus ini, lanjut Bagus sudah berupa paving block sehingga nyaman untuk anak-anak dan lansia.
    "Pengunjung pun dijamin tak kesasar karena banyak papan penunjuk jalan," ungkap Bagus.
       Menariknya lagi, bilik-bilik toiletnya tampil tak biasa, didesain unik kekinian sampai dijadikan selfie spot juga oleh sejumlah pengunjung.
      Usai keliling melihat aneka bunga angrek dan berselfie ria,  pengunjung bisa mampir ke kedai kopi.
       Setelah puas menengok aneka bunga anggrek, pengunjung akan dimanjakan berbagai fasilitas rekreasi. Salah satu yang menarik adalah Wooden Brige, jembatan kayu sepanjang 125 meter  yang menggantung di atas ketinggian sekitar 23 meter.
       Selain cukup memacu adrenalin, anda bakal merasakan sensasi berjalan di atas rapatnya pohon pinus. Jika tak takut ketinggian, anda bisa mencoba turun menggunakan flying fox untuk menambah keseruan liburan.
      Keseruan sesungguhnya baru dimulai menjelang petang. Kerlap-kerlip lampu hias menyambut pengunjung selepas mentari pulang ke peraduannya. Wooden Brige pun berubah menjadi taman lampu yang indah.
        Di tengah selimut kabut, butiran bohlam warna-warni memberi nuansa unik dan instagenik di tengah rapatnya hutan Lembang. Para pengunjung pun rela antre demi mendapat swafoto terbaik.  
       Konsep taman lampu tak lepas dari latar belakang pemilik yang sempat mengenyam pendidikan teknik elektro di Universitas Indonesia.
       "Iya ini sekaligus menyalurkan passion saya di bidang elektrisasi," tambah Akbar yang baru berusia 28 tahun.
        Spot lain yang biasa ramai dikunjungi yakni rabbit forest, camping ground, dan sejumlah spot swafoto kece yang menarik untuk dicoba.
        "Sejauh ini cukup puas dengan fasilitas di sini. Yang paling penting di sini banyak titik peristirahatan yang nyaman untuk menikmati suasana alam. Toilet dan mushalanya juga bersih," kata Nia (30), wisatawan Tegal.
      Suasana dingin cukup membuat perut keroncongan seusai menjelajahi beragam fasilitas Orchid Forest. Namun, anda tak usah khawatir, sebab pengelola juga menyediakan kafetaria yang menyajikan beragam hidangan dari mulai kopi hingga kudapan. (BUYIL)

0 komentar:

Posting Komentar