Minggu, 31 Desember 2017

Jembatan Emas Ikon Baru Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Jembatan Emas Ikon Baru Provinsi  Kepulauan Bangka Belitung 

Jakarta, Target News
       Ditengah gencarnya pemerintah pusat  mengundang wisatawan baik dari dalam maupun mancanegara. Pembangunan  infrastruktur sangatlah penting,  apalagi juga diharapkan bisa menjadi  identitas daerahnya. Apalagi sudah ada contoh provinsi lain yang  membangun jembatan yang kemudian  menjadi ikon kota tersebut. Seperti jembatan Surabaya - Madura (The Suramadu Bridge) di Jawa Timur, Jembatan Barelang (Batam, Rempang, dan Galang) di Kepulauan Riau, lalu Jembatan Layang Pasupati, di Bandung Jawa Barat, kini ada jembatan baru; “Jembatan Emas”, yang menjadi ikon wisata baru di kota Pangkal Pinang Bangka Belitung. 
         Jembatan Emas yang membentang di keindahan Pantai Air Anyir, Pasir Padi, Komatadya Pangkalpinang Kabupaten Bangka ini memiliki sistem buka tutup atau bascule (jungkit). Dibangun memakai konsultan ahli dari Inggris dan menjadi satu-satunya jembatan berteknologi bascule di kawasan Sumatera. 
       Jembatan Emas hampir  sama megahnya  dengan jembatan Golden Gate di California, USA. Sebagai penunjang sarana  rekreasi  keluarga, 
di sekitar jembatan di lengkapi dengan Playground atau taman bermain yg bertaraf  international yang di pasang oleh PT. Prolansekap Indonesia, bahkan di lokasi ini lebih besar dari Kalijodo DKI,  dan nantinya merupakan cikal bakal tempat  pendidikan karakter mental anak yang langsung dibina oleh ibu Melati (Ibu Gubernur Bangka Belitung) 
         Jembatan Emas, yang dibangun dengan biaya lebih dari 400 miliar ini, awal pembangunannya dilaksanakan pada kepemimpinan Gubernur Bangka Belitung pertama, Eko Maulana Ali Suroso.  Kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Plt, H. Rustam Effendi, B.Sc, Gubernur Plt, Hidayat Arsani, hingga tuntas pada era kepemimpinan DR. (HC) H. Erzaldi Rosman, S.E., M.M, yang menyempurnakan pembangunannya.
       Jembatan yang dibangun sejak tahun 2009 ini sangat memiliki daya tarik. Berbahan beton dengan rangka baja terlihat menjulang ke atas yang bisa terbuka dan menutup. Jembatan ini membentang sepanjang 700 meter dari daratan Kota Pangkalpinang hingga pesisir Kabupaten Bangka, tepatnya di Desa Airanyir, Kecamatan Merawang. Padahal sebelumnya untuk menjangkau dua wilayah ini harus menyeberang menggunakan perahu atau melewati jalan darat yang jaraknya sekitar 30 Km. 
       Jembatan ini tidak hanya menampilkan kemegahan konstruksinya, namun juga memiliki pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Lampu-lampu yang menghiasi jembatan ini di kala malam, menjadi pilihan sejumlah fotografer untuk mengabadikannya. Diharapkan Jembatan ini nantinya dapat membuka akses pariwisata daerah.  Dipenghujung tahun 2017 jembatan ini secara resmi segera digunakan. 
       Guna memeriahkan acara peresmian tampak, antara lain Konser Musik “Jazz On The Bridge,” yang digelar selama dua hari, digelar Jum’at – Sabtu (29-30/2017).
      Gelaran musik yang  baru  pertama  kali  digelar  di Pangkal Pinang ini menghadirkan musisi jazz papan atas, Idang Rasidi, Fariz RM, Mus Mujiono, Tompi, dan sejumlah grup band lokal, Pangkal Pinang All Stars, Puput and Friends, Trade Four Band, Pusm Band, Wizard Band, d’soulcoustic, dan Filosopi Band. 
       Konsernys sendiri digelar di Pantai Kola, persis di bawah Jembatan, dengan menggunakan Jembatan Emas sebagai latar belakang.  Panggung terlihat lebih indah dengan sorot lampu warna-warninya. Setelah pagelaran Jazz On The Bridge, lampu yang menghiasi Jembatan Emas akan tetap terpasang sepanjang malam yang diharapkan akan menjadi daya tarik dan ikon pariwisata Kabupaten Bangka.
       'Dengan diresmikan jembatan Emas kebanggaan masyarakat Bangka Belitung ini,  kami harapkan akan mempercepat pemerataan pembangunan,  kesejahteraan masyarakat,  meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung. Kita ingin pariwisata di Babel lebih maju dan berkembang di masa depan, “ ujar Erzaldi Rosman.  (Tebe)

0 komentar:

Posting Komentar