Pesona
Orchid Forest Tempat Wisata Penggila Selfie
Jakarta, Target News
Kemajuan teknologi di bidang media sosial dan
Android membuat masyarakat menggemari foto selfie. Berangkat dari kenyataan
ini, membuat pelaku industri pariwisata di Bandung membuat terobosan dengan
menghadirkan tempat wisata yang diperuntukkan buat mereka yang hobi selfie
dengan beragam destinasi wisata. Adalah Orchid Forest Cikole hadir menambah
daftar destinasi wisata yang patut anda sambangi.
.Orchid
Forest berada di Jalan Raya Lembang, Desa Cikole, Kabupaten Bandung Barat,
sekitar 5 kilometer dari Alun-alun Lembang.
Untuk
menuju Orchid Forest, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 25.000. Namun, untuk
hari besar seperti libur lebaran, harga tiket naik menjadi Rp 35.000 untuk
wisatawan domestik dan Rp 100.000 untuk turis mancanegara.
Setelah membeli tiket, tinggal melanjutkan
perjalanan sepanjang satu kilometer menuju tujuan.
Orchid Forest secara resmi dibuka pada September
2017. Berlokasi di wilayah pegunungan Lembang, sudah tentu anda akan disapa
sejuknya udara khas Bandung Utara.
Jajaran pohon pinus akan menemani langkah anda
mengeksplorasi eduwisata yang berdiri di lahan seluas 10 hektar tersebut.
Secara konsep, Orchid Forest merupakan wisata alam
yang membawa misi memperkenalkan dan membudidayakan aneka bunga anggrek baik
lokal maupun internasional.
Menurut
Sinea, Staf Bunga Angrek di Orchid Forest, edu tourism seluas 14 hektar ini
memiliki lebih dari 100 lebih jenis bunga anggrek yang dibudidayakan.
"Bibitnya selain dari berbagai daerah di Tanah Air, juga dari
Amerika Serikat, Peru, Venezuela, dan lainnya," ujar Sinea.
Sementara Marketing Executif Orchid Forest, Nena Paisan menjelaskan di
destinasi era milenial berbasis digital ini tersedia lebih dari 20 spot selfie
yang instagramable, salah satunya Wooden Bridge atau jembatan gantung kayu yang
melintas di antara batang-batang pinus.
Jembatan gantung setinggi 20 meter ini, sambung Nexa terhubung dengan
wahana flying fox.
"Kalau ngeri turun dengan flying fox, tak usah cemas, bisa lewat
taman lampu tepat di bawah jembatan," papar Nexa.
Nexa
menambahkan Garden of Lights-nya berupa taman kecil dengan jalan setapak
berkelok yang bunganya menyala kala sore hari.
Menjelang malam lampu yang ada di sepanjang lokasi tersebut menyala dan menciptakan nuansa romantis.
Bagus
Maulana Marketing Executive Orchid Forest lainnya menambahkan di objek berhawa
sejuk ini juga ada sebuah amfiteater.
"Panggung kecil di tengah hutan pinus ini jadi tempat live music
dan lainnya. Pengunjung bisa duduk di deretan bangku kayu yang berjajar rapi di
depannya," jelasnya.
Meski
berkontur naik turun, jalan hutan pinus ini, lanjut Bagus sudah berupa paving
block sehingga nyaman untuk anak-anak dan lansia.
"Pengunjung pun dijamin tak kesasar karena banyak papan penunjuk
jalan," ungkap Bagus.
Menariknya lagi, bilik-bilik toiletnya tampil tak biasa, didesain unik
kekinian sampai dijadikan selfie spot juga oleh sejumlah pengunjung.
Usai
keliling melihat aneka bunga angrek dan berselfie ria, pengunjung bisa mampir ke kedai kopi.
Setelah
puas menengok aneka bunga anggrek, pengunjung akan dimanjakan berbagai
fasilitas rekreasi. Salah satu yang menarik adalah Wooden Brige, jembatan kayu
sepanjang 125 meter yang menggantung di
atas ketinggian sekitar 23 meter.
Selain
cukup memacu adrenalin, anda bakal merasakan sensasi berjalan di atas rapatnya
pohon pinus. Jika tak takut ketinggian, anda bisa mencoba turun menggunakan
flying fox untuk menambah keseruan liburan.
Keseruan
sesungguhnya baru dimulai menjelang petang. Kerlap-kerlip lampu hias menyambut
pengunjung selepas mentari pulang ke peraduannya. Wooden Brige pun berubah
menjadi taman lampu yang indah.
Di
tengah selimut kabut, butiran bohlam warna-warni memberi nuansa unik dan
instagenik di tengah rapatnya hutan Lembang. Para pengunjung pun rela antre
demi mendapat swafoto terbaik.
Konsep
taman lampu tak lepas dari latar belakang pemilik yang sempat mengenyam
pendidikan teknik elektro di Universitas Indonesia.
"Iya ini sekaligus menyalurkan passion saya di bidang
elektrisasi," tambah Akbar yang baru berusia 28 tahun.
Spot
lain yang biasa ramai dikunjungi yakni rabbit forest, camping ground, dan
sejumlah spot swafoto kece yang menarik untuk dicoba.
"Sejauh ini cukup puas dengan fasilitas di sini. Yang paling
penting di sini banyak titik peristirahatan yang nyaman untuk menikmati suasana
alam. Toilet dan mushalanya juga bersih," kata Nia (30), wisatawan Tegal.
Suasana
dingin cukup membuat perut keroncongan seusai menjelajahi beragam fasilitas
Orchid Forest. Namun, anda tak usah khawatir, sebab pengelola juga menyediakan
kafetaria yang menyajikan beragam hidangan dari mulai kopi hingga kudapan. (BUYIL)