Sabtu, 12 Agustus 2017

Uhamka Jakarta Gelar Lukisan “72 Tokoh & 7 Presiden RI”

Uhamka Jakarta  Gelar Lukisan “72 Tokoh & 7 Presiden RI”


Jakarta, Target News
         Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 72,   Universitas Muhamadiyah (Uhamka) Jakarta menggelar pameran lukisan karya Sohieb Toyaroja.
        Kali ini pelukis Sohieb mengusung tema pameran 72 Tokoh Indonesia dan 7 Presiden RI.
         "Saya sebagai putra salah satu Tokoh atau Pahlawan Nasional Bung Tomo sangat mengapresasi pameran yang digagas Uhamka ini. Syukur-syukur nantinya Uhamka bisa memiliki museum tokoh nasional," ujar Bambang Sulistomo dalam kata sambutannya mewakili keluarga salah satu kekuarga Tokoh Nasional di komplek Epiwalk, Epicentrum Kuningan Jakarta Jumat (11/8).
          Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” dipamerkan dengan display megah dan atmosfir mewah. Pameran yang digelar hingga 17 Agustus di Epiwalk Epicentrum Jakarta itu diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka bersama Rajata Kreatif Nusantara.
          “Muhammadiyah sedang melaksanakan pembangunan museum, sehingga lukisan tokoh-tokoh ini akan dapat mengisinya. Kita rawat dan teladani perjuangan tokoh-tokoh kita, agar sejarah kejayaan bangsa tidak terputus pada antar-generasi kita,” ungkap Ketua Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, MSi dalam pidato opening ceremony pameran itu.
        Rektor Uhamka, Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd, menyebut Pameran Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” sebagai salah satu cara dalam mensyukuri kemerdekaan bangsa Indonesia. “Kita kenang dan hargai tokoh-tokoh kita. Pahami dan teladani semangat perjuangan mereka, sehingga pemikiran dan darah yang dikorbankan untuk menggapai dan mengisi kemerdekaan tidak  sia-sia,” ujar Suyatno yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia.
       Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” seluruhnya merupakan karya Sohieb Toyaroja. Menariknya, setiap lukisan dilengkapi dengan kisah istimewa tokohnya, ditulis oleh Roso Daras, yang kemudian dikemas menjadi buku setebal 953 halaman yang diberi judul “Perjuangan Menjadi Indonesia Bukan Darah Sia-sia”. Dengan buku itu, lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” terasa semakin ‘hidup’ dan seolah siap hadir untuk berbagi pengalaman tentang Indonesia.
        Salah satu yang menyita perhatian pengunjung adalah lukisan berjudul “Obrolan 7 Presiden”, di mana Presiden RI pertama hingga ketujuh terlibat obrolan dalam suasana santai. Lukisan yang disebut sebagai masterpiece pameran ini berukuran 260 cm X 460 cm.
       “Ini luar biasa. Bagus sekali. Pelukis dan penulisnya telah bekerja dengan baik, dan Uhamka telah memelopori penggaungan rasa cinta serta bangga kepada para tokoh dan pahlawan dengan cara yang elegan. Tenang namun menggelorakan,” ungkap Bambang Sulistomo, putera Bung Tomo yang hadir dalam acara itu.
       Lily Wahid, adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, pun mengaku bangga dengan cara yang dilakukan oleh Uhamka. “Sejarah kebangsaan kita tidak boleh terputus. Dari sini bisa dipahami, bahwa Uhamka menunjukkan komitmen dan tekad menjaga keberlanjutan perjalanan berbangsa dan bernegara,” kata cucu KH Hasyim Asy’ari itu di tengah acara.
        Merwan Yusuf, pengamat senirupa dan kurator alumnus Ecole Nationale Superieur des Beaux Arts Paris, menyebut Pameran Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” sebagai langkah besar yang membanggakan sejarah senirupa di Indonesia. “Hanya ada dua pelukis yang seperti ini, yaitu Affandi dan Sohieb. Namun baru kali ini saya menyaksikannya gagasan dan penyajian pameran lukisan yang seperti ini. Luar biasa,” katanya.
         Pameran Lukisan “72 Tokoh Indonesia & 7 Presiden RI” menyita area seluas 1.800 meter persegi. Ketua Panitia, Ali Akbar, berharap pada tahun berikutnya Sohieb Toyaroja dan Roso Daras dapat bersinergi lagi dalam karya lukis dan tulis dengan menampilkan 73 Tokoh Indonesia di luar 72 tokoh yang telah ditampilkan saat ini.
          “Semoga berbagai kalangan dapat bersinergi untuk kepentingan bangsa. Saya ingin melihat jargon ‘negara harus hadir’ dapat dibuktikan oleh pemerintah untuk siapapun yang berpikir dan berkontribusi positif,” tegas pria yang juga produser musik dan penulis lagu-lagu Gong 2000 dan God Bless itu. (Tebe)

0 komentar:

Posting Komentar