Film Berangkat Produksi Multivision Serba Nanggung/Mati Gaya
Jakarta, Target News
Serba nanggung. Itulah pengamatan penulis setelah menonton film Berangkat produksi Multivision Plus. Kenapa? Karena mau ngangkat tema komedi, lucunya yang dibangun Tantra Ginting, sering nggak nyambung malah terkesan dipaksakan. Pun dengan Ringgo Agus Rahman ketika ngocol di luar frame film kocak habis, tapi ketika dibesut sutradara muda berbakat Naya Anindita justru mati gaya. Mau kisah dramanya, cinta yang dibangun Tara Budiman tidak dapat sama sekali.
"Saya juga bingung, mau jualan apa film ini, travelling juga nggak fasih ngangkat keindahan Gunung Wijen. Dapat seratus ribu penonton, sudah bagus," ujar Yan wijaya, wartawan senior yang juga pengamat film ketika dimintai komentar soal film Berangkat usai nobar di Grand Indonesia.
Padahal pemain yang ditampilkan artis papan atas yang memiliki kualitas akting mumpuni di antaranya Tarra Budiman, Ayushita Nugraha Ringgo Agus Rahman, Tanta Ginting, Igor Saykoji, dan Annisa Pagih.
"Sebagai pemain saya sudah berusaha main maksimal, soal hasilnya seperti apa. Semuanya saya serahkan sama penonton, karena penonton raja." Ujar Ringgo Agus Rahman yang sedikit ragu.
Film ini dibuka dengan adegan yang unik Joana, yang diperankan dengan cukup baik oleh aktris cantik Ayushita Nugraha, yang berusaha keras untuk memetik buah mangga. Joana yang tomboy suka memanjat pohon. Karena pohon mangganya tinggi sekali sehingga Joana butuh kedua sahabatnya Jano (Tarra Budiman) dan Dika (Ringgo Agus Rahman) sebagai “tangga” untuk meraih buah mangga. Dika yang paling bawah melihat sesuatu yang lebat seperti hutan belantara dari Jano yang tidak mencukur rambut di kemaluannya, hingga sepotong rambut jatuh mengenai hidung Dika yang serta merta membuat usaha petik mangga jadi berantakan. Ketiga sahabat pun berjatuhan. Ranting yang dipegang Joana bukannya mengenai mangga, tapi mengenai sarang lebah. Akhirnya, ketiga sahabat itu dikejar lebah.
Ketiga sahabat tersebut masing-masing memiliki personality dan hobi yang berbeda.
Joana yang tomboy dan pemberani, Dika yang suka bereksperimen serta tergila-gila pada Raim (Igor Saykoji) rapper favoritnya, serta Jano yang pemalu dan memiliki ambisi untuk bertemu dengan istri masa depannya.
Tiga sahabat ini sering melakukan road trip bersama, karena Joana, adalah salah satu mahasiswi jurusan Geologi di sebuah universitas, selalu memaksa Jano dan Dika untuk menemaninya. Kali ini, mereka akan melakukan road trip menuju Kawah Ijen untuk menemani Joana menyelesaikan penelitian geologinya. Namun, mereka menambah rencana untuk melakukan perjalanan sampai ke Pulau Dewata untuk menemani Jano bertemu dengan Kayla (Annisa Pagih), pujaan hatinya yang ia temui saat bekerja di toko buku tempat ia bekerja.
Bermodalkan budget pas-pasan serta mobil VW Combi tua yang mereka sewa di sebuah tempat rental, mereka melewati beberapa kota di Pulau Jawa dengan banyak cerita hingga akhirnya mereka bisa berkenalan dengan Gimbal (Tanta Ginting) yang menambah keceriaan sekaligus masalah dalam perjalanan mereka. Apakah Joana dapat menyelesaikan penelitiannya dengan tepat waktu? Dan apakah Jano nantinya bisa meluluhkan hati pujaan hatinya?
Menurut sang sutradara, Naya Anindita, film tersebut tentang persahabatan dan traveling.
"Kalau buat saya sih, enggak ada pesan apa-apa. Cuma ini film tentang persahabatan, tentang traveling, dan itu aja. Pesannya kembali kepada penontonnya masing-masing," tukas Naya Anindita. (Buyil)
0 komentar:
Posting Komentar