Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Minggu, 29 April 2018

Ulang Tahun Forwan Meriah Penuh Kejutan


Ulang Tahun Forwan Meriah Penuh Kejutan

Jakarta, Target News
    Ulang tahun ke 4 Forum Wartawan Hiburan [FORWAN) Indonesia, yang digelar di Comedy Cafe Thamrin city Jakarta Pusat Senin malam 23 April 2018 berlangsung meriah.  Puluhan artis seperti Ruri Modiska, Elmira Batik,
Hj. Nina Hasyim, Eko Mega Bintang, Rama Wijaya Group, 2 Ratus Nagaswara, Ovy dan Ladies, Lia Callia (Goyang Pecut), Vivin Vania RPM, Harsya, Izzhy Diagla, Nura Pusvita dan Forwan Band. 
          "Alhamdulillah acara berlangsung sukses dan lancar sesuai harapan,"  ujar Tresnawati Wahyudi,  ketua panitia HUT FORWAN ke 4 usai acara. 
           Sutrisno Buyil selaku ketua umum FORWAN menambahkan, pilihan Forwan menampilkan artis pendatang baru, karena acara Ulang tahun Forwan yang dihadiri produser rekaman dan insan televisi bisa menjembatani penyanyi pendatang baru dengan produser dan insan televisi.  "Forwan ingin menjembatani artis pendatang dengan produser rekaman dan insan televisi, dari acara ulang tahun Forwan bisa membantu mereka menjadi artis populer, ' ujar Sutrisno Buyil. 
       Selain itu kata wartawan koran pagi Wawasan ini menambahkan,  pada rangkaian ulang tahun ke 4 FORWAN,  pada tanggal 4 Juli 2018 mendatang Forwan akan mengadakan puncak acara dengan event Berbagi pada 400 anak yatim dan 4 Janda yang suaminya anggota FORWAN.  "Sudah menjadi tradisi Forwan ketika berulang tahun selalu berbagi, maka pada ulang tahun yang ke 4 kali ini Forwan akan berbagi kepada 400 anak yatim dan 4 janda yang suaminya anggota Forwan.  Mudah-mudahan,  dilancarkan dan dimudahkan Allah SWT ya," ujar pria yang akrab disapa Buyil ini. 
        Ulang Tahun ke 4 FORWAN dihadiri,  Ketua PWI JAYA Endang Werdiningsih, Agi Sugiyanto Produser Pro Aktif,  Nagaswara Musik,  RPM, Promotor Deteksi Harry Koko Santoso dan Zairin Zein (Producer film) (*) 

Prilly Latuconsina Suka Ngopi

Prilly Latuconsina Suka Ngopi
Jakarta, Target News
Ternyata artis cantik Prilly Latuconsina hobi Ngopi,  setiap pagi menurut bintang film Danur 1-2 ini oleh asisten rumah tangga nya minta disiapin secangkir kopi dan kudapan. "Nah,  cemilan palong suka Oleo.  Makanya,  waktu saya diminta jadi brand Oleo,  aku langsung setuju karena aku memang suka banget," ujar Prilly  ketika ditemui di kantor Mayora di kawasan Kalideres Jakarta Barat Rabu (25/4).
       Prilly pun mengatakan ia sangat sensitif setiap mendapat tawaran jadi model iklan.  Semua itu karena ia tidak mau salah pilih dan tidak cocok dengan misi produk bersangkutan.  "Aku memang selektif kalau dapat tawaran jadi brand Ambassador,  semua itu demi kebaikan bersama. " Kalau nggak pas,  dan produknya jadi gak jalan 'kan akunya yang nggak enak. Jadi dalam menerima tawaran aku tidak lihat uang semata" tegas artis yang mengorbit lewat sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini. 
         Pun ketika ditawari jadi brand Ambassador salah satu produk Mayora,  Prilly mempertimbangkan diterima atau tidaknya tawaran impian para selebritas.  "Lamanya,  ya,  aku mesti mempertimbangkan untung ruginya." tandas Prilly Latuconsina  (Nia Kurniati ) Ternyata artis cantik Prilly Latuconsina hobi Ngopi,  setiap pagi menurut bintang film Danur 1-2 ini oleh asisten rumah tangga nya minta disiapin secangkir kopi dan kudapan. "Nah,  cemilan palong suka Oleo.  Makanya,  waktu saya diminta jadi brand Oleo,  aku langsung setuju karena aku memang suka banget," ujar Prilly ketua ditemui di kantor Mayora dikawasab Kalideres Jakarta Barat Rabu (25/4)
       Prilly pun mengatakan ia sangat sensitif setiap mendapat tawaran jadi model iklan.  Semua itu karena ia tidak mau salah pilih dan tidak cocok dengan misi produk bersangkutan.  "Aku memang selektif kalau dapat tawaran jadi brand Ambassador,  semua itu demi kebaikan bersama. " Kalau nggak pas,  dan produknya jadi gak jalan 'kan akunya yang nggak enak. Jadi dalam menerima tawaran aku tidak lihat uang semata" tegas artis yang mengorbit lewat sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini. 
         Pun ketika ditawari jadi brand Ambassador salah satu produk Mayora,  Prilly mempertimbangkan diterima atau tidaknya tawaran impian para selebritas.  "Lamanya,  ya,  aku mesti mempertimbangkan untung ruginya." tandas Prilly Latuconsina  (Nia Kurniati)

Raffi Ahmad Kini Bisnis Rumah Produksi Label RA

Raffi Ahmad Kini Bisnis Rumah Produksi Label RA

Jakarta, Target News
Setelah vakum dari acara musik Dasyat Raffi Ahmad kini terjun total bisnis rumah produksi yang diberi label RA.  Sebagai bukti keseriusan pria asal Bandung ini serius menekuni bisnis Production House,  ia langsung menggenjot produksi filmnya.  "Saya total bisnis rumah produksi,  karena saya sadar betul usaha dibidang sinetron dan film pasion saya," ujar Raffi saat peluncuran teaser film terbarunya yang bertajuk 13 di kawasan Menteng Jakarta Pusat Jumat (27/4)
        Sebagai pemain baru di bisnis film,  Raffi langsung membuktikan diri kepada pemilik gedung bioskop kalau dirinya tidak main main.  Sebagai bukti, film The Scret masih di putar di bioskop karenavraihab penontonnya signifikan,  beberapa hari kemudian RA Pictures langsung memamerkan film produk terbarunya yang bertajuk 13 besutan Rudi Soedjarwo dan film Dim Sum Martabak.  "Insha Allah tahun ini target 8 judul film,  doain. Lancar ya," kata suami Nagita Slavina ini. 
       Kalau kemudian RA Pictures memproduksi film Horor sebagai langkah awal produksinya,  bukan lantaran cari aman,  karena film tema horor memang banyak penontonnya.  "Saya nggak cari aman,  tapi kebetulan cerita yang menarik tema haror kok,  tapi kami telah menyiapkan beragam cerita yang menarik kok.  Tunggu lah, kami pasti akan menghadirkan cerita yang berbeda,  berkualitas dan bermutu," tandas Raffi Ahmad. (Nia Kurniati)

Indosiar Lebih Religi Di Program Ramadhan 2018


Indosiar Lebih Religi Di Program Ramadhan 2018
Jakarta, Target News
       Mendekati bulan Ramadhan stasiun televisi nasional mulai beragam religi yang diharapkan bisa menyedot penonton dan muaranya bisa mendatangkan kue iklan. Tidak hanya itu,  bulan Ramadan adalah puncak dari rangkaian program televisi yang akan berlanjut atau akan diakhiri keberlanjutannya.  
      Adalah Indosiar stasiun yang kini dinakodai programing handal dan bertangan dingin Harsiwi Achmad nyolong star,  mendahului stasiun televisi swasta nasional lain me-launching program Ramadhan mendatang. 
        "Kami menyadari kalau bulan Ramadhan adalah puncak dari seluruh program dalam setahuh.  Karena bulan Ramadhan jadi tolak ukur program - program yang akan berjaya paska lebaran," ujar Harsiwi Achmad Direktur Program Indosiar usia peluncuran program Ramadhan 2018 Kamis(26/4).

      Di bulan puasa kali ini, Indosiar menghadirkan 4 program islami mereka, yakni 'Akademi Sahur Asia (Aksi Asia)', 'Nasihat Mamah Dedeh', 'Mikrofon Pelunas Hutang', dan 'Keluarga Gunarso'. Program-program ini akan ditayangkan sepanjang bulan Ramadhan di waktu berbuka hingga sahur. Sepengamatan penulis di tangan Harsiwi Indosiar program Ramadhan tahun ini makin religi. 
       "Di bulan suci,  saatnya kami memberi hiburan yang Islami, yang kami harapkan bisa meningkatkan religiusitas dan keimanan masyarakat pada Gusti Allah,"  tandas Harsiwi. 
1. Akademi Sahur Asia (Aksi Asia)
Selama 4 tahun berturut-turut, Indosiar telah menayangkan program Akademi Sahur Indonesia (Aksi) di bulan puasa. Pada tahun ini, program tersebut melebarkan sayapnya hingga ke kawasan Asia lewat program 'Aksi Asia'.
Tayang setiap hari pukul 02.00 WIB, sekitar 24 ustaz dan ustazah akan tampil menyampaikan tausiah. Tak hanya dari Indonesia, para ustaz dan ustazah tersebut ada yang berasal dari Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Dengan Ramzi, Irfan Hakim, Abdel, dan Rina Nose sebagai host, tayangan ini juga akan menampilkan Mamah Dedeh, Ustaz Subkhi Al Bughury, dan Ustaz Wijayanto. yang akan memberikan komentar mereka atas materi tausiah yang disampaikan serta cara penyampaian mereka.
Sistem penilaian tahun ini juga akan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kali ini, peserta dinilai langsung oleh dewan juri perwakilan dari 4 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Peserta dengan skor terendah, harus meninggalkan panggung 'Aksi Asia'.

2. Nasihat Mamah Dedeh
Sambil menunggu waktu berbuka, Mamah Dedeh akan hadir di layar televisimu dengan memberikan solusi atas problematika yang ditanyakan oleh pemirsa. Tentunya, jawabannya akan sesuai dengan panduan Alquran dan hadis.
'Nasihat Mamah Dedeh' akan tayang setiap hari pukul 18.30 WIB.

3. Mikrofon Pelunas Hutang
Saat berbuka, kamu akan disuguh dengan tayangan 'Mikrofon Pelunas Hutang'. Meski sudah tayang sejak April lalu, reality show yang satu ini kini tampil beda dengan kemasan nuansa Ramadhan.
'Mikrofon Pelunas Hutang' akan menghadirkan 2 peserta di setiap episodenya dengan keterbatasannya untuk melunasi hutang. Dengan Okky Lukman sebagai pembawa acara, 'Mikrofon Pelunas Hutang' menantang pesertanya untuk bernyanyi.
Aksi para peserta tentu dinilai, tepatnya oleh para juri yang terdiri dari Titi DJ, Soimah, dan Anji. Peserta pilihan para juri akan berkesempatan untuk memilih satu mikrofon dari 10 mikrofon. Bagi yang beruntung dalam memilih mikrofon, seluruh hutangnya akan dilunasi.
'Mikrofon Pelunas Hutang' tayang setiap hari pukul 18.00 WIB.

4. Keluarga Gunarso
Variety show yang satu ini akan tayang setiap hari pukul 20.00 WIB. Aksi keluarga Gunarso yang terdiri dari Ivan Gunawan, Nassar, Soimah, dan Okky Lukman bersama D'T3rong Plus yang beranggotakan Irfan Hakim, Ramzi, Rina Nose, dan Gilang Dirga tentu akan menghiburmu.
'Keluarga Gunarso' bercerita tentang kehidupan keluarga Gunarso yang kaya raya. Namun, keluarga tersebut selalu bersinggungan dengan tetangganya, D'T3rong Plus. Setiap episodenya akan menampilkan aksi kocak para pengisi acaranya, lengkap dengan cerita yang menarik dan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para pemainnya.
Sejumlah bintang tamu dari kalangan selebriti juga turut meramaikan program ini hingga bulan Ramadhan berakhir. (Nia Kurniati)

Kamis, 19 April 2018

Irish Diganggu Setan Main Flm Horor Di Retake Berulangkali


Irish Diganggu Setan Main Flm Horor Di Retake Berulangkali

Jakarta, Target News
    Bosan main sinetron striping, Irish Bella mencoba mengembangkan aktingnya dengan main film  layar lebar genre horor.   "Ada kejenuhan,  kalau main sinetron dengan genre dan peran  yang itu-itu saja. Makanya sebelum mengalami stag,  aku mesti beralih dulu ke film layar lebar dengan genre berbeda" cetus Ibel,  begitu panggilan sayang Irish Bella usai nobar film Kembang Kantil di kawasan Kuningan Jakarta Selatan belum lama ini. 
        Apalagi, kata Ibel film horor pertamanya itu diproduksi oleh dua rumah produksi yang produksinya dikenal berkualitas yakni Dee Company dan MD Pictures 
       "Kalau yang produksi bukan MD dan Dee Company mungkin aku berpikir ulang.  Tapi karena yang produksi PH besar makanya aku mau main.  Apalagi ceritanya bagus,"  kata artis yang terkenal berkat sinetron Binar Bening Berlian ini sungguh-sungguh. 
      Ibel mengaku lumayan berat main film horor, karenanya ia harus berulang kali kena retake, hal yang jarang terjadi kalau dirinya main sinetron. 
      "Susahnya ketika adegan pas ada setannya keluar, mungkin karena akunya diliputi rasa takut.  Makanya jadi grogi,  makanya di retake berulang ulang he hehehe,"  katanya sembari menebar senyum menawan. 
      Setelah melihat hasil film yang bagus, Ibel pun bangga dan kepengin main filn genre horor lagi, "Seneng banget,  film horor tapi berkualitas dan nggak murahan.  Ini membuat aku bangga. Mudah-mudahan film ini bisa dinikmati jutaan penonton ya, seperti film lain.  Biar segera dibuatkan sekuelnya," pungkas Irish Bella sambil pamit pulang.(Nia Kurniati)


Tamara Giraldine COMEBACK Ke Dunia Hiburan


Tamara Giraldine COMEBACK Ke Dunia Hiburan
      
Jakarta, Target News
       Cukup lama wajah cantik Tamara Giraldne menghilang dari pentas dunia hiburan Tanah Air. Semua itu dilakukan karena ingin total bisnis yang ditekuni bersama sang suami. Lumayan lama ya, aku meninggalkan dunia hiburan. Tepatnya tahun 2004. Semua itu aku lakukan untuk totalitas menekuni bisnis keluarga, " ujar Tamara usai jumpa pers film Anak Hoki di Bellagio Mall Kuningan Jakarta Selatan Selasa (16/4)

       Begitu lamanya tidak beraksi di depan kamera,  membuat Tamara kangen dengan gemebyarnya lampu kamera. Karenanya, ketika produser film Anak Hoki nawari main film untuk menjadi sahabat Ahok Remaja langsung diterimanya.  "Aku main film Ahok ini murni karena kangen dengan hiruk pikuk suasana syuting.  Jadi bukan karena simpatisan Ahok dan saya memang nggak mengenal Ahok secara pribadi dan ketemu aja belum pernah," kata presentasi handal ini. 
        Tamara pun semoat kaku dan canggung beraksi di depan kamera. "Selain lama sudah tidak berekspresi di deoan kamera dengan lampu ribuan watt, jadi agak kaku.  Belum lagi,  ini film pertama aku.  Jadi beragam perasaan jadi satu deh,"  ujar Tamara terus terang. 
         Ketika ditanyakan film Anak Hoki pertanda Tamara akan Comeback ke dunia hiburan untuk mengembalikan nama besarnya? 
        "Jalani aja deh,  kalau memamg Tuhan berkendak dan masyarakat mau menerima kehadiranku.  Kenapa tidak!?" pungkas. (Nia Kurniati)  

Kongres Ikatan Apoteker Indonesia 2018 Siap Digelar Di Pekanbaru



Kongres Ikatan Apoteker Indonesia 2018 
Siap Digelar Di Pekanbaru
Jakarta, Targtet News
    Ikatan Apoteker Indonesia setiap tahun menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan 2018. Istimewa nya tahun berbarengan dengan Kongres XIX Ikatan Apoteker Indonesia.  PIT dam Kongres bakal digelar pada 19 – 21 April 2018 di Pekanbaru, Riau.
Kegiatan Tahunan ini dimaksudkan  sebagai sarana  peningkatan ilmu pengetahuan kefarmasian terkini bagi seluruh Apoteker di Indonesia dan Kongres XX IAI yang akan diikuti oleh seluruh Pengurus Pusat dan Daerah Ikatan Apoteker Indonesia. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi Forum yang dapat digunakan sebagai sarana bertemu Akademisi, Praktisi, Regulator dan Organisasi Profesi kefarmasian untuk menghasilkan ide-ide dan kerjasama baru dalam rangka meningkatkan peran dan eksistensi Apoteker Indonesia di masa yang akan datang.    
       "Insha Allah kongres IAI  siap digelar susai jadwal dan akan diikuti 1800 peserta dari  seluruh Indonesia," jelas Drs.  Sri Wahyono,  Apt, ketua panita/Ketua Himpunan Apoteker  Seminat Obat Tradisional  (Himastra)  ketika ditemui di kantornya di kawasan Tomang Jakarta Barat Senin (16/4)
       Sri Wahyono menambahkan kalau kongres IAI sesuai dengan amanat AD/ART lkatan Apoteker Indonesia, Kongres IAI merupakan organ pemegang kekuasaan tertinggi dalam IAI di tingkat pusat yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat lkatan Apoteker Indonesia. Pelaksanaan Kongres IAI diadakan sedikitnya sekali dalam 4 (empat) tahun, paling lambat dilaksanakan 3 (tiga) bulan setelah masa jabatan pengurus berakhir. Dengan mengacu pada pelaksanaan Kongres Nasional XIX IAl yang dilaksanakan pada tanggal 21-23 Februari 2014, di Jakarta, maka Kongres berikutnya dilaksanakan paling lambat 23 Mei 2018. 
          "Soal calon kandidat ketua IAI periode 2018-2022, belum ada yang mendaftar. IAI berbeda dengan organisasi politik, yang jauh-jauh hari calon kandidat sudah muncul. Tapi kalau IAI,  biasanya kandidat muncul ketika kongres berlangsung," papar Sri Wahyono. 
       Sementara Drs Nurul Falah Eddy Periang,  Apt,  ketua IAI period 214-2018 tidak secara gamblang akan mencalonkan kembali pada kongres kali ini.  "Kalau kemudian anggota memilih, saya siap. Tapi saya tidak mau menggebu seperti calon ketua organisasi lain,"  kata Nurul Falah
         Dijelaskan Nurul Falah, bahwa
Kongres merupakan ajang silaturahmi jajaran pengurus IAI dengan para anggotanya untuk menghasilkan keputusan berupa naskah dan pedoman umum organisasi sebagai acuan bagi pengurus periode berikutnya selama 4 (empat) tahun ke depan. Bersamaan dengan pelaksanaan Kongres, diadakan juga Pekan ilmiah Tahunan 2018, sebagai ajang bagi para apoteker untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi, baik sebagai praktisi, akademisi maupun birokrat. Pekan Ilmiah Tahunan merupakan agenda rutin setiap tahun yang mengikut kegiatan Rakernas atau Kongres. 
      Pelaksanaan Kongres XX dan Pertemuan llmiah Tahunan 2018 ini direncanakan akan dibuka secara resmi pada hari Kamis, 19 April oleh Menteri Kesehatan RI, serta Keynote speech oleh Menteri Perindustrian RI dan UKAI. 
     Adapun tema Kongres XX dan PIT IAI 2018 adalah Trusted Pharmacist for a Better Quality of Life. Tema ini diambil mengingat semakin tingginya tuntutan bagi apoteker untuk memenuhi standar kompetens dan moral yang lebih baik dalam memberikan pelayanan. Trust is an important start of every journey. 
       Menurut editor Why Consumer Trust Pharmacist (Drug Topics, 20 Januari 2017) profesi apoteker menjadi 10 tertinggi profesi yang terpercaya dikarenakan dua hal, yaitu apoteker dianggap sebagai tenaga terlatih klinis yang dapat menjawab pertanyaan pasien tentang terapi mereka, dan apoteker dapat diakses masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengobatan sampai ke kelompok masyarakat paling kecil, yaitu keluarga. 
      Kepercayaan pasien terhadap Apoteker ini hanya dapat bertahan bila para Apoteker menjaga kompetensi mereka sesuai harapan pasien, para Apoteker ferus berupaya untuk mendekatkan pelayanan mereka kepada masyarakat, dan para Apoteker senantiasa mengikuti dinamika perkembangan pelayanan kesehatan terkini. 
      Perkembangan pelayanan kesehatan mengarah kepada pemberian intervensi medis (farmakologis maupun non farmakologis) yang menekankan kepada peningkatan kualitas hidup pasien dengan mengusung semangat Sustainable Development Goals (5065) untuk mencakupi seluruh individu masyarakat (no one left behind). Bidang kefarmasian berupaya untuk mengikuti dinamika ini di setiap sisinva. Dari sisi manufaktur, industri farmasi berkembang pesat pada lini produk biologis yang menjanjikan individualistik terapi dengan efikasi --keamanan -- mutu yang lebih tingi. Dari sisi manajemen Iogistik, dunia kefarmasian bergerak ke sistem operasi yang semakin efisien dan akuntabel, termasuk berbagai upaya untuk menjamin keamanan dan track-able rantai suplai. Dunia kefarmasian di sisi pelayanan langsung kepada pasien, pada clinical and community setting, bergerak untuk memenuhi kebutuhan kualitas terapi pasien serta menciptakan metode-metode inovatf untuk edukasi masyarakat mengenai rasionalitas pengunaan obat. Semua hal tersebut menyiratkan upaya berkelanjutan para apoteker yang harus didukung oleh aktualisasi dan peningkatan kompetensi melalui aktivitas-aktivitas edukasi. 
     Untuk memperkaya wawasan akan hadir sebagai narasumber, yaitu Menteri Kesehatan RI, Kepala Badan POM RI, Ketua Komite Farmasi Nasional, pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI, Kementerian Perindustrian, para pimpinan lembaga non pemerintahan serta para praktisi dan akademisi dari dalam dan luar negeri. 
        Para peserta Kongres XX dan PIT IAI 2018 juga dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke berbagai obyek wisata di Pekanbaru. Kunjungan ribuan apoteker ke Pekanbaru akan meningkatkan perhatian masyarakat terhadap potensi wisata Pekanbaru. Hal ini disadari benar oleh Pemda Propinsi Riau yang memberikan dukungan luar biasa terhadap terselenggaranya event besar berskala nasional ini. Besarnya dukungan tersebut ditunjukkan dengan turunnya Plt Gubernur secara langsung untuk menyambut kehadiran para Menteri, sementara para pejabat eselon 1 dan 2 akan disambut secara langsung oleh Sekretaris Daerah. 
Nara sumber 
1. Drs Nurul Falah Eddy Pariang, Apt (Ketua Umum PP IAI) 
2. Noffendri Roestam, S.Si, Apt (Sekretaris Jenderal PP IAI) 
3. Dra Ellen Wijaya, MM, Apt (Bendahara PP lAl/Wakil Ketua Ill Panitia) 
4. Drs Sri Wahyono, Apt (Ketua Panitia/Ketua Himpunan Apoteker Seminat Obat Tradisional HIMASTRA). (Nia Kurniati)

Sarasehan Pewayangan "Qua Vadis Pepadi"


Sarasehan Pewayangan "Qua Vadis Pepadi" 
Jakarta, Target News
Di tengah arus hiburan dari mancanegara disertai  teknologi yang membuat anak jaman now keranjingan,  membuat para pemangku kepentingan dunia perwayangan galau menghadapi kenyataan ini.  Berangkat dari kegalauan tersebut, dalam rangka menggerakkan, peduli dan mencintai kearifan budaya lokal, khususnya wayang.  Para pelaku dunia perwayangan menggelar sarasehan dengan mengusung tema cukup menggelitik " “Quo Vadis PEPADI” acara keren tersebut di gelar di Hotel Santika TMII, Sabtu (14/4/2018).
     Sejumlah tokoh pewayangan dan pedalangan, budayawan serta praktisi seni menjadi narasumber, seperti Ki Purbo Asmoro, S.Kar. M.Hum (Dosen Senior ISI Surakarta), M. Sobary (Budayawan), Taufik Rahzen (Staf Ahli Menteri Pariwisata RI), dan Prof. DR. Ir. Sugeng P. Haryanto (Guru Besar Universitas Lampung), dengan Moderator Y. Sudarko Prawiroyudo (Dalang).
       Dalam sambutannya di hadapan puluhan peserta sarasehan yang merupakan perwakilan dari 23 Komisariat Daerah di 23 Provinsi dari seluruh Indonesia, Ketua Umum PEPADI Pusat, H. Kondang Sutrisno SE menyampaikan rasa optimisme bahwa PEPADI bisa kembali  menjadi jembatan antara seniman dalan dengan para stakeholder, pemerintah, penanggap dan penonton.
       "Kita punya harapan bahwa PEPADI bisa mendekatkan seniman dalang dengan pemerintah agar bisa menjadi corong pemerintah untuk mensosialisasikan keberhasilan program-program pembangunan di Indonesia dalam segala bidang,” ujar Kondang.
      Lewat beberapa program unggulan,  PEPADI berusaha merangkul para seniman dalang untuk meningkatkan kemampuan. Ada tiga program yang sedang dijalankan PEPADI, yakni Sarasehan, Festival dan Pagelaran.
Diantaranya pada hari Jumat (13/3/2018) telah digelar  pertunjukkan Wayang kulit Banyumasan dengan Dalang, Ki Eko Suwaryo & Ki Wartun, dengan lakon “Wahyu Cakraningrat” di Plaza Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah (TMII).  Di lokasi yang sama, usai sarasehan ada Pergelaran Wayang Kulit Yogyakarta, bersama Dalang Ki Seno Sugroho, dengan lakon “Bagong Duta”.
         Wayangmenurut Kondang tidak hanya jadi seni pertunjukan dan hiburan tapi juga dapat menjadi benteng dari degradasi moral yang sangat gencar dan mengancam eksistiensi kebudayaan luhur. “Wayang seharusnya menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat membangun karakter bangsa menjadi lebih baik. PEPADI akan bekerja sama dengan lembaga terkait,” papar Kondang.
     Sementara menurut  Sugeng P. Haryanto, PEPADI harus bersinergi dengan pemerintah seperti  yang pernah dilakukan di era orde baru, misalnya meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata maupun Pemerintah Daerah harus meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap seni dunia Pewayangan. 
     "PEPADI harus mendesak agar wayang dan seni pedalangan bisa masuk dalam muatan lokal pada kurikulum pendidikan di tiap tingkatan,” ujar Sugeng.
      Masih menurut Sugeng, sebagai pelaku seni, kita harus memasukkan wayang dalam perangkat media komunikasi modern melalui aplikasi-aplikasi yang dapat menggugah minat anak-anak dan generasi muda dalam menikmati hiburan.
        "Kita harus mengemas hiburan wayang dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami serta memperpendek durasi menjadi lebih singkat tanpa mengurangi makna dan nilai yang disampaikan,” papar Sugeng.
     Senada dengan strategi yang ditawarkan Sugeng terkait kemasaan hiburan wayang agar lebih kekinian, budayawan Sobary  malah menantang pelaku seni wayang dan dalam berkolaburasi dengan sineas memproduksi film mengangkat kisah-kisah pewayangan.
      "Mestinya dibuat film Ramayana atau Mahabarata dalam durasi pendek, kemudian di-share melalui media sosial. Dengan cara itu, wayang bisa menjelajah keseantero dunia. Tentu filmnya juga harus ringan dan kekinian sesuai era milenial,” ujar Sobary.
          Menurut Kepala Bidang Humas Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI), Eny Sulistyowati S.Pd , MM, para seniman yang mampu mempertautkan aktivitas keseniannya dengan kekinian, dapat memberi andil memperkuat eksistensi kesenian tradisional.
        "Kesenian bukan benda mati yang statis. Tetapi ekspresi para pelakunya yang dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan. Ketidakmampuan para seniman melakukan adaptasi terhadap situasi baru, lambat laun dapat menyurutkan keberadaan kesenian tradisional. Para pendukung dan pemangku kesenian tradisional harus mampu memanfaatkan situasi kekinian,” ujarnya.
      Sarasehan juga membahas usulan lima organisasi pewayangan Indonesia (Sena Wangi, PEPADI, APA-Indonesia, UNIMA-Indonesia dan PEWANGI) tentang penetapan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang.
       Semua pengusul sepakat, dengan penetapan Hari Wayang akan menjadi momen bersama untuk menggerakkan berbagi kegiatan terkait pewayangan secara nasional dan serentak di seluruh Indonesia.
      Masala harapan itu, Sobary berkomentar, tidak perlu ada Hari Wayang, yang lebih penting adalah setiap hari ada wayang. “Maksudnya lebih baik kita memikirkan bagaimana wayang dapat diterima oleh generasi milenial sehingga menarik untuk ditonton. Jika sudah berhasil, otomatis tiap hari ada pertunjukkan wayang,” ujarnya.
       Selain mengusulkan Hari Wayang, ke lima organisasi pewayangan Indonesia juga pernah merilis “Pernyataan Bersama Organisasi-organisasi PewayanganIndonesia” pada 27 Februari  lalu. Ada 4 point yang harus ditaati para pelaku pewayangan, salah satunya harus bersikap netral dan tidak berpihak dalam Pilkada, Pileg dan Pilpres nanti.
        Namun pada kenyataannya, justru `job` manggung akan mengalir deras di saat pesta demokrasi berlangsung. Terkait hal ini pengurus PEPADI hanya bisa menghimbau agar semua anggota bisa mentaati isi dari pernyataan sikap itu.    
       "Ada banyak dalang menjadi anggota partai. Bahkan ada beberapa yang menjadi anggota DPR dan DPRD. Selama mereka menjalankan fungsinya sebagai anggota partai, tentu itu hak mereka berpolitik. Tapi di saat menjalankan profesinya sebagai dalang, dia tidak boleh berpolitik praktis,” papar Sugeng.(Nia Kurniati ) 

Senin, 16 April 2018

Nafa Nekat Terima Peran Pembunuh Karena Butuh Uang Bersama Anaknya


Nafa Nekat Terima Peran Pembunuh Karena Butuh Uang Bersama Anaknya 
Jakarta, Target News
    Ketika ditawari memerankan wanita penganut aliran sekte dan pembunuh.  Nafa Urbach,  sempat ragu dan berpikir panjang,  semua itu ia khawatir dampaknya di kemudian hari,  tapi setelah melalui pertimbangan matang.  Apalagi juga dirinya membutuhkan uang untuk keberlangsungan hidupnya setelah bercerai dengan bintang sinetron Zack Lee. 
     "Berat memang memerankan tokoh jahat,  apalagi sampai membunuh.  Tapi, setelah saya pikir panjang,  ini sebuah cerita film hiburan. Jadi saya pikir masyarakat sudah cerdas dan pinter dalam membedakan mana pekerjaan mana yang sungguhan," ujar Nafa ketika bincang dengan media ini usai nobar di bioskop dikawasan Kuningan baru-baru  ini. 
      Setelah perang bathin,  antara diterima apa tidak main film horor bertajuk Kembang Kantil.  Tidak diterima,  perannya lumayan menantang dan bisa menambah pundi-pundi tabungannya.  Diterima,  resiko dihujat masyarakat.  "Keputusan diambil,  karena saya butuh ekstensi dan uang untuk menghidupi anak. Itu saja, soal orang mau ngomong apa terserah,  yang penting saya cari uang halal," tukas wanita asal, Magelang Jawa Tengah ini. 
        Di film produksi Dee Company dan MD Pictures ini,  Nafa kebagian peran wanita pengikut aliran sekte yang siap membunuh siapa saja yang tidak sejalan  dengan pandangan hidupnya. 
        "Setelah nonton filmnya,  sadis juga ya saya,  membunuh orang tanpa merasa bersalah.  Padahal dalam kehidupan nyata,  lihat darah aja takut.  Apalagi sampai ngebunuh."  kata janda satu  anak dari Zack Lee ini. 
      Karena perannya,  maka nafa pun berjanji tidak akan mengajak anaknya Mikhaela Lee Jowono
untuk nonton film yang bakal beredar 19 April 2018 mendatang ini.  "Saya nggak mungkin ngajak anak nonton film Kembang Kantil, karena takut mempengaruhi jiwanya. Karena dia kan belum tahu mana boongan dan sungguhan," kata Nafa serius. (Nia Kurniati)

Irish Diganggu Setan Main Flm Horor Akhirnya Di Retake Berulangkali


Irish Diganggu Setan Main Flm Horor Akhirnya Di Retake Berulangkali

Jakarta, Target News 
    Bosan main sinetron striping, Irish Bella mencoba mengembangkan aktingnya dengan main film  layar lebar genre horor.   "Ada kejenuhan,  kalau main sinetron dengan genre dan peran  yang itu-itu saja. Makanya sebelum mengalami stag,  aku mesti beralih dulu ke film layar lebar dengan genre berbeda" cetus Ibel,  begitu panggilan sayang Irish Bella usai nobar film Kembang Kantil di kawasan Kuningan Jakarta Selatan belum lama ini. 
        Apalagi, kata Ibel film horor pertamanya itu diproduksi oleh dua rumah produksi yang produksinya dikenal berkualitas yakni Dee Company dan MD Pictures 
       "Kalau yang produksi bukan MD dan Dee Company mungkin aku berpikir ulang.  Tapi karena yang produksi PH besar makanya aku mau main.  Apalagi ceritanya bagus,"  kata artis yang terkenal berkat sinetron Binar Bening Berlian ini sungguh-sungguh. 
      Ibel mengaku lumayan berat main film horor, karenanya ia harus berulang kali kena retake, hal yang jarang terjadi kalau dirinya main sinetron. 
      "Susahnya ketika adegan pas ada setannya keluar, mungkin karena akunya diliputi rasa takut.  Makanya jadi grogi,  makanya di retake berulang ulang he hehehe,"  katanya sembari menebar senyum menawan. 
      Setelah melihat hasil film yang bagus, Ibel pun bangga dan kepengin main filn genre horor lagi, "Seneng banget,  film horor tapi berkualitas dan nggak murahan.  Ini membuat aku bangga. Mudah-mudahan film ini bisa dinikmati jutaan penonton ya, seperti film lain.  Biar segera dibuatkan sekuelnya," pungkas Irish Bella sambil pamit pulang.(Nia Kurniati)



Kamis, 12 April 2018

Sosialisasi Perda Sulsel No. 2 Thn 2014 Tentang Pelestarian & Pengelolaan Cagar Budaya

Sosialisasi Perda Provinsi Sulsel No. 2 Thn 2014 Tentang Pelestarian & Pengelolaan Cagar Budaya

Makassar, Target News
Monumen Korban 40.000 Jiwa Nasibmu Kini
Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 (dua) Tahun 2014 Tentang Pelestarian & Pengelolaan Cagar Budaya, dilaksanakan di rumah Harifuddin Lewa  Jl. Langgau Kelurahan Timungan Lompoa Kec. Bontoala Kota Makassar, berdekatan Monumen Korban 40.000 Jiwa(12/4).
Dalam sambutan  dibuka Lurah Timungan Lompoa Muh. Baktiar, mengapresiasi langkah kegiatan sosialisasi anggota dewan yang terjun di tengah masyarakat.
Ridawan sebagai MC memberikan kesempatan berikutnya ke Ketua Panitian Harifuddin Lewa, dikatakan sangat disayangkan Monumen Korban 40.000 Jiwa juga cagar budaya yang ada di depan rumahnya jauh dari perhatian pemerintah, padahal mestinya rumput tidak tumbuh liar di Monumen Korban 40.000 Jiwa. Menurutnya lagi, kegiatan di tempat ini hanya satu kali event  dalam setahun dipergunakan. Harifuddin melihat hanya di saat 11 Desember, sebagai hari berkabung untuk mengenang hari bersejarah peristiwa Korban 40.000 Jiwa Rakyat Indonesia di Sulsel, katanya.
“Mudah-mudahan jadi catatan anggota dewan. Saya sudah datang ke Dinas Kebudayaan, di sana dikatakan wewenangnya Dinas Sosial. Sebaliknya ketika ke Dinas Sosial mempertanyakan nasib monumen, ia bilang tanggungjawabnya Dinas Kebudayaan, lantas mana yang benar? Mereka saling lempar,” kata Harifuddin Lewa serius sambil melirik kebelakang ke DR. H. Wahid Ismail, MM Anggota DPRD Prov. Sulsel.   
Pada kesempatan yang sama Kabid Dinas Pariwisata Pelestarian /Pengelolaan Cagar Budaya Abd Rahman, setelah mendengar  sambutan pertama Harifuddin Lewa, mantan yang pernah meniti karir  dari bawah hingga menjadi Sekwan di Sekretariat  DPRD Kota Makassar, menyebutnya bahwa Monumen bukanlah tugas Dinas Sosial untuk mengecatnya. Dinas Sosial mengurusi bencana  dan sumbangan sosial kemasyarakatan, katanya.
Lebih jauh dikatakan,”Saat dimutasi ke Dinas Kebudayaan, padahal sebelumnya saya banyak ditempatkan di bagian pelayanan. Sehingga pertama-tama saya lakukan berkordinasi ke pusat, dan mencari buku berhubungan cagar budaya di Kota Makassar,” ungkap Abd Rahman sambil menjelaskan di bidangnya anggaran Rp 300 juta untuk disediakan  untuk memperbaiki 5 cagar budaya di Kota Makassar.

Sosialisasi Perda Terjun Langsung Di Tengah Warga    
Terakhir dilakukan DR. H. Abd Wahid Ismail, MM, dimana anggota DPRD Prov. Sulsel dari Fraksi PPP ini, dikatakan bahwa salah satu tugas DPRD adalah Legislasi membuat produk Undang-Undang, selanjutnya disosialisasikan ke anggota masyarakat, juga menyerap aspirasi yang berkembang di tengah-tengah warga.
Namun ada yang dicermati dalam sosialisasi media ini, merupakan lain dari yang lain. Seperti biasanya, sosialisasi  dilakukan di hotel kebanyakan. Saat dimintai keterangan DR. H. Abd Wahid Ismail, MM, diutarakan alasan mendasar bahwa sejak Tahun 2017 saat di Tallo hingga di Pannampu, dan sekarang (12/4/2018) di Kel. Timungan Lompoa, sudah sebanyak 8(delapan) kali sosialisasi dari berbagai Perda yang berbeda  disebarluaskan di tengah masyarakat.
Alasannya menurut Abd Wahid adalah pertama-tama mengadan silaturahmi agar lebih dekat, dengan sendirinya lebih mudah memahami produk yang dihasilkan. “Dengan ketemu langsung warga secara luas, kita bisa memahami  keadaan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat,” ungkap anggota dewan dari Komisi B, bidang Ekonomi & Perdagangan.(Heri/Andi Syahruddin)

Rabu, 11 April 2018

Film Enak Tho Zamanku


Film Enak Tho Zamanku


   


Jakarta, Target News

     Untuk kedua kalinya Akhlis Suryapati wartawan senior ini terjun sebagai sutradara.  Pertama Lari Dari Blora dan yang kedua Enak Tho  Zamanku. Film yang dibintang utamai Dolly Martin dan Ismi Melinda bakal beredar 12 April 2018. 
      Dalam penayangan perdana khusus awak media, secara judul sudah beken.  Semua itu lantaran sudah menjadi viral,  lantaran sebuah ungkapan kalangan tertentu yang menganggap kalau rezim Orba lebih enak. 
       Namun ketika penulis menyaksikan film berdurasi 90 menit, yang diproduseri QDemank Sonny Pudjisasono, via bendera Midessa Pictures,  itu memberikan banyak pesan moral namun dibungkus secara rapi. 
        Bahkan pesan yang dimunculkan  lewat sejumlah tokohnya dapat dikatakan terlalu lebay, dan berulang ulang. Akhlis Suryapati, selaku penulis skenario dan sutradara seperti ingin berkotbah, tentang segala hal, via sejumlah pelakonnya. 
      Dari permasalahan pencarian jati diri, ke Esaan Tuhan, sampai ranah politik "dikuliahi" semua. 
       Ini kisah tentang pemuda Darmo Gandul, yang menolak mewarisi kekayaan keluarga, untuk mengelola bisnis keluarga, yaitu hotel. Dan lebih memilih pergi bertualang, untuk mencari jati dirinya, menjadi pokok utama cerita.
       Sebelum akhirnya entah karena sudah merasa menemukan kediriannya, atau kepayahan menguber diri sendiri, toh ia memilih balik kandang. Yang pada saat bersamaan, bisnis ayahnya sedang goyah. Lantaran ayahnya sekarat dan di tubir jurang kematian, akibat hendak dibinasakan lawan politiknya. 
        Sebagai anak soleh yang seenaknya sendiri, syahdan Darmo Gandul  dengan keketusan, dan gaya pencak ala pendekar itu, membongkar konspirasi jahat yang hendak meluluh lantakkan bisnis keluarganya.
      Drama komplikasi yang seperti yang diungkapkan,  Akhlis, diharapkan bisa mencerahkan masyarakat dalam menyikapi kekuasaan, tanpa tendensi mengagungkan zaman tertentu, itulah yang disajikan di film ini.
    Selaku produser Soewarno Pudjisasono menuturkan, film ini bisa mendapatkan tanggal tayang dari emperium bisnis kelompok  atau jaringan 21 saja, sudah sebuah keajaiban.
        "Bayangkan, kami berkawan baik dengan sejumlah nama penting pengelola 21 saja, masih sempat ditolak untuk ditayangkan film di jaringan bioskop mereka, apalagi kalau yang bukan siapa-siapa," katanya seusai preview film itu di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta.
     Alasan  dari jaringan 21 yang sangat subyektif dari tim kurator mereka, sempat membuat film yang dibintangi Ismi Melinda, Panji Addiemas, Ratu Erina, Eko Xamba, dan Ananda George, Soultan Saladin, Dolly Marten, Otig Pakis, Yurike Prastika, dan Riza Pahlawan, itu sempat terkatung-katung.
      Walau  Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film (LSF) telah dikantongi. Selaras dengan UU Perfilman, seharusnya sebuah film yang telah mendapatkan STLS bisa ditayangkan oleh pemilik bioskop. 
         "Tapi film ini sempat ditolak oleh tim kurator mereka. Berdasarkan peraturan legal formal dari mana kelompok 21 bisa mewakili nilai rasa masyarakat, sehingga mengambil alih cita rasa publik. Bukankah tugas itu sudah dilakukan LSF sebagaimana amanat UU. Biarkan masyarakat yang menentukan sebuah film ditonton atau tidak, bukan mereka," imbuh Sonny yang sempat melakukan perlawanan politik.
      Akibat perlawan politiknya itu, Enak Tho Zamanku-Piye Kabare, akhirnya mendapatkan 20 layar dari jaringan 21 untuk tayang di seluruh Indonesia. 
      "Bayangkan, tadinya hanya mau dikasih 10 layar, saya nggak mau, akhirnya mereka kasih 20 layar. Plus sejumlah layar dari jaringan bioskop lainnya dari jaringan Cinemaxx, CGV Blitz dan bioskop mandiri. Jumlah total 52 layar,"  ujar Sonny.
    Lantaran mangkel dan gerah dengan perlakuan jaringan 21 itupula, di bawah bendera Peran Serta Masyarakat Perfilman dia hendak menggelar kongres di Surabaya. Yang menurut Sonny, akan melibatkan semua pemangku kepentingan perfilman di Indonesia, "Demi membenahi banyak yang keliru atas perlakuan pada film nasional oleh pemilik bioskop, " katanya. (Nia Kurniati) 


Ismi Melinda Jadi Pelacur


Ismi Melinda Jadi Pelacur 

Jakarta, Target News
    Sebagai artis yang namanya tengah melejit,  Ismi Melinda mengaku ingin mendapat  beragam peran yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas aktingnya. 
       "Sebagai pemain aku ingin main dalam beragam karakter,  supaya nggak stag. Pun ketika ditawari mas Akhlis sebagai pelacur di film Enak Tho Zamanku,  Piye Kabare,  alasannya aku pengen dapat tantangan di setiap film yang aku mainkan"  ujar Ismi usai nobar film Enak Zamanku,  Piye Kabare di bioskop PPHUI Kuningan Jakarta Selatan Senin (10/4)
      Untuk totalitas aktingnya sebagai seorang PSK,  Mojang Bandung ini melakukan observasi di komplek pelacuran di kawasan Bantar Gebang Bekasi. 
         "Kurang lebih seminggu aku observasi ke sana (komplek PSK), aku banyak mendapatkan pengalaman di tempat itu.  Ini yang membuat aku makin matang dalam menghadapi kehidupan kedepan yang berat," katanya bijak. 
       Hasilnya? 
"Ismi mainnya keren,  ini membuat film Enak Tho  Zamanku lebih berisi ceritanya, " puji Akhlis Suryapati selaku sutradara film yang bakal beredar 12 April 2018 mendatang ini. 
      " Alhamdulillah,  kalau mas Akhlis selaku sutradara puas,  artinya hasil kerja keras saya di apresiasi, " kata Ismi senang. 
        Artis yang juga terlibat di film Wiro Sableng yang dimainkan Vino G Bastian ini mengungkapkan kalau dirinya tengah persiapan film horor. " Setelah film ini,  saya langsung masuk syuting film horor,  judulnya masih dirahasiakan sama produsernya." pungkas Ismi Melinda. (Nia Kurniati) 

Indonesia Idol Siap Digelar Siapa Jawaranya?


Indonesia Idol Siap Digelar Siapa Jawaranya? 

Jakarta, Target News
       Tidak terasa Indonesia Idol sudh memasuki edisi ke 9, sempat terhenti beberapa tahun lantaran animo masyarakat mulai menurun. 
RCTI selaku TV penayang ajang pencarian bakat dibidang musik ini optimis,  kalau ajang Indonesia Idol ke 9 ditonton hingga milyaran pasang mata di seluruh dunia. 
       "Alhamdulillah Indonesia Idol ke 9 telah ditonton satu miliar pasang mata di seluruh Indonesia.! Ini yang membanggakan kami,"  jelas Dini Putri Director of Programming and Aqcuisition RCTI. 
         Setelah perjalanan panjang hampir 4 bulan lamanya para kontestan berjuang dan memberikan penampilan terbaik mereka di panggung besar Idol, kini 2 kontestan yaitu Abdul dan Maria, akhirnya terpilih untuk melaju ke babak Grand Final. Disiarkan langsung dari Ecovention Ancol Jakarta pada Senin, 23 April 2018 pukul 21.00 WIB mereka akan tampil memukau untuk memperebutkan posisi juara tahun ini setelah mengalahkan ribuan kontestan berbakat lainnya. 
       "Dengan lahirnya idola baru lewat Indonesian Idol ini, RCTI semakin mengukuhkan eksitensinya di dunia talent search tanah air. Tentunya dengan dukungan penuh yang di berikan oleh para sponsor, Indonesian Idol menjadi program kebanggaan milik RCTI yang dicintai oleh pemirsa ditanah air”. Ujar Kanti Mirdiati, CEO RCTI.
     "Idol season 9 ini telah berhasil memukau jutaan pemirsa Indonesia, tentunya karena kualitas yang mereka miliki. Mereka yang sampai di tahap Grand Final ini adalah kontestan terbaik pilihan pemirsa dengan kualitas yang pastinya sangat layak untuk menjadi idola baru di Indonesia. Pemirsa senantiasa mengikuti babak demi babak dalam Indonesian Idol ini untuk melihat siapa yang akan terpilih menjadi The Next Indonesian Idol 2018”. Ujar Dini Putri. 
       Dukungan Grab sebagai ‘Official Ride of Indonesian Idol’ yang sejak awal  Audisi menggelar Grab Street Audition sampai dengan grand final nantinya mengantarkan dua finalis ini untuk menjemput impiannya menjadi idola baru. “Kami senang dapat menjadi bagian dari perjalanan idola baru Indonesia dimana partisipasi kami dalam Indonesia Idol Season 9 ini turut mendekatkan para generasi muda berbakat Indonesia mewujudkan impiannya dan mendorong kemajuan industry musik Tanah Air.” Ungkap Mediko Azwar, Marketing Director, Grab Indonesia.
Sebagai Sponsor Utama, Opera telah memberikan para pengguna Opera Mini akses berbagai konten eksklusif dari Indonesian Idol berupa Sharing Video, cerita seputar Indonesian Idol langsung dalam Konten Idol yang hanya bisa diakses dari Opera Mini. "Dari awal episode pertama Indonesian Idol, Opera berkomitmen untuk melayani penggemar Indonesian Idol dengan pengalaman yang lebih baik dengan membawa tidak hanya konten eksklusif, tetapi juga berita terbaru, dan semua cerita menarik di balik layar panggung Indonesian Idol, dengan adanya Kanal khusus Idol di aplikasi. Untuk memberikan The Perfect Indonesian Idol Experience, Opera Mini juga melakukan streaming langsung setiap episode Indonesian Idol, dan sebagi platform Online Voting bagi para penggemar Indonesian Idol untuk mendukung Idola kesayangan mereka. Dengan cara ini penggemar akan selalu menjadi yang pertama mendapatkan berita Indonesian Idol terbaru di mana pun mereka berad. ” kata Jatu Anggraeni, Indonesia Head of Content Opera Software International. Jatu juga menambahkan bahwa live streaming Idol dan konten eksklusif Indonesian Idol juga tersedia di idolybyopera.com
“RCTI melalui Indonesia Idol selalu sukses mencetak idola baru yang patut dibanggakan. FremantleMedia Indonesia sebagai pemegang lisensi Indonesian Idol season 9, tahun ini sekali lagi berkolaborasi dengan RCTI. Kami sepakat untuk mempersembahkan bakat menyanyi terbaik dari seluruh Indonesia dan memberikan tayangan yang sangat sensasional, baik melalui media televisi, maupun media sosial. Kami melakukan special hunting ke berbagai tempat dan bersama para musisi kompeten yang menjadi special agent, kami mendatangi sedikitnya 18 kota di Indonesia. Hasilnya bisa dilihat dari kontestan tahun ini yang memiliki warna suara dan penampilan yang bervariasi”, ujar Indriena Basarah, President of Fremantle Media Indonesia.
“Dimulai dari audisi di bulan September 2017, dan sudah 7 bulan berlalu, ratusan ribu kontestan sudah kita audisi dan sekarang 2 (dua) anak bangsa terbaik yang masuk ke Grand Final Indonesian Idol 2018. Pada tanggal 16 April nanti kita akan mendengar untuk pertama kalinya lagu kemenangan mereka yang akan menjadi single mereka”. Ujar Fabian Dharmawan, GM Production RCTI 
“Senin tanggal 23 April kita akan sama-sama menyaksikan lahirnya idola baru di tanah air. Malam Grand Final Indonesian Idol menjanjikan penampilan spektakuler duo grand finalis terbaik pilihan masyarakat Indonesia.Tehnik vokal serta pemilihan lagu yang tepat berhasil membentuk kualitas para kontestan  menjadi idola yang sesungguhnya. Kedua peserta terbaik ini memiliki kekuatan karakter vokal masing-masing yang hebat, Sehingga penampilan dari kedua kotestan ini layak mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia”. Ujar Untung Pranoto, SPV Production RCTI.
Berasal dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ahmad Abdul, usia 27 tahun, atau lebih dikenal sebagai Abdul ini dikenal dengan karakter vokalnya yang unik dan sangat kuat. Keunikan nama Ahmad Abdul ini ternyata merupakan gabungan dari Ahmad Albar dan Paula Abdul yang merupakan idola kedua orang tuanya. Anak pertama dari 3 bersaudara yang besar di kota Denpasar ini dari kecil memang bercita-cita ingin menjadi seorang pernyanyi, hal itu ia wujudkan dengan mengikuti Indonesian Idol. Di setiap penampilannya di atas panggung Abdul selalu memberikan penampilannya yang terbaik. Sejumlah musisi Indonesia dan mancanegara juga memberikan apresiasi untuk kemampuan bermusik Abdul seperti Adam Levine, Kodaline dan Calum Scott. Dan mendekati grand final, Abdul semakin menguatkan karakternya sebagai penyanyi yang memiliki suara khas dan memiliki kemampuan entertaining di atas panggung. 
       Abdul akan bersaing dengan Maria peserta berusia 16 tahun yang berasal Medan Sumatera Utara. Meski menjadi finalis termuda di Top 12 Indonesian Idol season ke-9 ini, penampilan Maria tidak kalah dengan finalis lainnya. Dia bahkan menjadi finalis yang paling sering mendapatkan standing ovation dari juri selama Spektakuler Show. Penampilan Maria semakin bersinar setelah menyanyikan lagu ‘Never Enough’. Yang mengejutkan, penyanyi asli ‘Never Enough’, Loren Allred juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk Maria. Dalam penampilan terakhirnya di Spekta Show Top 3 Indonesian Idol, Maria yang berduet dengan Tantri ‘Kotak’ seolah menyihir penonton dengan kualitas suaranya yang sangat prima. Maria yang menyukai jenis musik Pop ini dianggap juri sebagai penyanyi cerdas dan mampu mem-produce penampilannya sendiri, hingga selalu konsisten memukau juri.
Juara 1 The Next Indonesia Idol nantinya berkesempatan untuk rekaman bersama Universal Studio dan berhak mendapatkan hadiah sebuah mobil serta uang tunai ra&tusan juta rupiah. Hadiah untuk masing-masing pemenang ini dipersembahkan oleh RCTI dan para sponsor pendukung acara. (Nia Kurniati)