Pupuk Palsu Beredar Di Sulbar
Mamuju, tTarget News
Isu hangat di masyarakat Sulbar tentang adanya pupuk palsu Tahun Anggaran 2016
melalui Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat, ternyata rumor bukan hanya berhembus di Sulbar saja,
tetapi sudah skala nasional. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi
Sulbar Sekretaris
Daerah Provinsi Sulbar Drs..H.Ismail Zainuddin,.M.pd, saat di ruang kerjanya Jum'at pekan lalu.
Menurut Sekprov Sulbar, jika itu
benar, maka bukan kesalahan dinas, namun yang perlu disalahkan
adalah pihak kontraktor dan pihak pabriknya selaku penyedia produk. “Dan tentu
hal tersebut, tidak bisa ditoleril, kalau memang itu benar,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang aktivis
LSM Masyarakat Anti Penyalangguanaan Jabatan
Sulbar, Mustajar mengatakan bahwa isu yang beredar di masyarakat tentang dugaan
adanya pupuk palsu itu, bisa saja terjadi tetapi perlu kita kaji bahwa yang
menentukan palsu atau tidaknya produk itu tergantung dari hasil laboratorium. Tentu
hasil labnya di berikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Sulbar, “Artinya
pihak Dinas tidak mungkin menerima produk itu kalau belum ada hasil
laboratorium,” tuturnya.
Lanjutnya, “Saya yakin Dinas Pertanian
Sulbar akan menerima produk itu bila sesuai spesifikasi pesanan,” kataMustajar via
telepon selulernya.
Sementara itu, salah seorang petani,
Puang Juhaeni asal Desa Amola Kec.Binuang Kab.Polman mengungkapkan bahwa
dirinya telah menggunakan pupuk NPK bantuan Dari Dinas Pertanian Provinsi,
namun hasil panenya tetap sama dari tahun ke tahunya. Menurutnya lelaki paruh
baya itu, bahwa bila pupuk yang dia gunakan adalah pupuk palsu, maka hasil
panen padinya berkurang.
Lanjutnya Puang Juhaeni bahwa
dirinya pernah tidak menggunakan pupuk dari Dinas Pernatanian Provinsi
Sulbar, sehingga hasil panen padinya menurun hingga 50 persen.
"Saya selalu pake pupuk NPK nak, yang di bagi-bagikan oleh Ketua Kelompok
Tani, gabah saya tetap ji begitu hasil nya. Dan pernah tahun 2015 itu
pupuk tidak saya pakai, hasil gabah ku waktu itu sangat berkurang. Beruntung
saat itu banyak buah coklatku, untuk menambah uang belanja, " kata lelaki
di Polman yang enggan lagi tidak memakai pupuk saat di temui Koran Investigasi.(Musraho)
0 komentar:
Posting Komentar