Gempa Tektonik 4,9 Skala
Richter Guncang Lembata NTT
Lembata, Target News
Gunung Ile Ape, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur, sejak awal bulan Oktober 2017, memberikan status waspada kepada warga
perkampungan di sekelilingnya. Sejak tanggal 7 Oktober 2017, dalam sehari bisa
7 sampai 8 kali terdengar bunyi gemuruh , disusul guncangan gempa, walau hanya
guncangan ringan.
Guncangannya mulai terasa semakin kuat sejak tanggal 11
Oktober, yang berkekuatan 4,9 skala Richter, sehingga menimbulkan kepanikan
warga yang mendiami perkampungan di sekeliling gunung, yang dalam peta kolonial
Belanda,bernama Gunung Ile Lewotolok itu.
Guncangan gempa tektonik itu, melanda desa Lamawara, Bungamuda,
Napasabok, Lamagute, Waimatan, Lamawolo, Lamau dan Lamatokan.
Kerusakan akibat gempa tersebut adalah terputusnya
akses jalan, gangguan saluran listrik dan rumah warga yag rusak parah.
Warga dari desa - desa yang dilanda gempa, dievakuasi oleh tim
BNPD Kabupaten Lembata ke titik aman sejauh 2 km dari pusat gempa. Mereka
sementara ditampung tenda - tenda pengungsian yang dibangun bersama oleh
BNPD, Dinas Sosial, dan Pemerintah Kabupaten Lembata.
Kepala bidang penanganan
Korban, pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lembata, Nelson
Ndapamerang mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim BNPD ke lokasi,
ketika menerima pengaduan warga dan langsung memberikan bantuan, berupa
kendaraan opersional dan makanan.
“Kami langsung merespons pengaduan warga masyarakat
dengan menerjunkan tim evakuasi dan kendaraan operasional, serta makanan. Semua
warga dari desa yang ditimpa bencana kami evakuasi ke titik aman, dan mengantar
ke rumah kerabat mereka, di daerah yang aman, bila warga memintanya, ujar
Nelson
Seorang warga korban gempa, Erik Balawala, mengatakan,
rumahnya tidak dapat ditempati lagi, sebelum
dilakukan renovasi total, karena dindingnya hancur akibat guncangan gempa.
“Saya mohon bantuan pemerintah Lembata dan instansi
terkait agar kami dapat merenovasi tempat tinggal kami yang dihancurkan gempa,”
pintahnya penuh harap.
Untuk sementara, selain ditampung di tenda pengungsian di
halaman rumah jabatan Bupati Lembata yang tidak ditempati, para korban gempa
juga diungsikan di Kantor Camat Ile Ape, Kawasan perkebunan Parsk Walang, dan
rumah - rumah warga di Lewoleba.(Tuan
Vincent Balawala)
0 komentar:
Posting Komentar