Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Target News

Tajam Aktual Akurat Terpercaya.

Rabu, 28 Maret 2018

Pemilik Virgo Putra Films Ferry Anggriawan Target 3 Film Setahun


Pemilik Virgo Putra Films Ferry Anggriawan Target 3 Film Setahun

Jakarta, Target News
     Di era tahun 90 an nama Virgo Putra Films sangat beken,  semua itu karena selain produktif,  film-film produksi Production House milik Ferry Anggriawan ini diburu penikmat film Indonesia.  Seiring mati surinya industri film Indonesia saat itu nama Virgo Putra Films ikut tenggelam.  "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kami akui,  kami termasuk belakangan ketimbang ph lain ketika industri film kembali bergairah seperti beberapa tahun belakangan.  Kami  Comeback  atau hadir kembali dengan film Serendipity ini," Ujar Ferry Anggriawan usai launching triller film Serendipity di Jakarta Selasa (25/3). 
        Meski baru mengawali dengan film drama remaja Serendipity, setelah tidur panjangnya,  namun Ferry sudah pasang target dalam setahun 3 judul film yang akan di produksi Virgo Putra Films.  "Untuk sementara 3 judul film dulu,  tapi kalau memang situasinya memungkinkan kita tingkatkan kuantitasnya," ujar mantan suami artis Meriam Bellina ini. 
        Sebagai produser berpengalaman, Ferry mengatakan tidak akan tancap gas untuk bersaing dengan rumah produksi yang sudah mapan seperti StarVision, Soraya Film dan Rapi Films.  "Kita pelajari dulu medannya,  kondisi sekarang kan jauh berbeda dengan tahun 90.  Jadi kami mesti pelajari petanya.  Biar gak salah langkah," tegas Ferry. 
      Ferry mengatakan pilihan memproduksi film drama remaja yang ceritanya diambil dari novel best seller Serendipity.  Semua itu karena ia ingin agar film produksinya bisa dinikmati oleh penggila Novel Serendipity karya Erisca Febriani itu. 
        "Setiap produser ingin filmnya banyak ditonton banyak orang. Pun dengan kami,  makanya kami produksi film dari novel best seller," " pungkas Ferry Anggriawan. (Nia Kurniati) 

Minggu, 25 Maret 2018

Pusbangfilm & Parfi 56 Dialog Antar Millenial “Future Destination”

                           
Dialog Antar Millenial “Future Destination”

Jakarta, Target News
Dalam rangka peringatan hari film Nasional 2018 Pusat Pengembangan Film Kemendikbud, kerja bareng Rumah Millenial.  Kali ini masih membahas mengenai industri perfilman Indonesia. Diskusi dan berdialog mengenai Local vs Foreign: Film Indonesia Berprestasi.
           Rangkaian acara ini dikemas dalam tiga sari, yang mana seri pertamanya telah diselenggarakan pada bulan Februari lalu dengan mengangkat tema 'Pendalaman dan Belajar Membangun Karakter dalam Sebuah Film’.   
       Selanjutnya, seri kedua dari Future Destination diselenggarakan pada 24 Maret 2018 di XXI Plaza Senayan, ll, Asia Afrika, Jakarta Pusat. 
       Penyelenggaraan seri kedua dari Future Destination ini sekaligus untuk memperingati Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret mendatang. Masih membahas mengenai industri perfilman Indonesia, kali ini peserta diajak berdiskusi dan berdialog mengenai 'Local vs Foreign: Film Indonesia Berprestasi’. 
      Berbicara mengenai industri perfilman, tentu tidak akan terlepas dari pembahasan seputar tilm dan bioskop. Belakangan ini, judul film Indonesia sudah semakin mudah ditemui di Iayar bioskop. Berbeda dengan periode tahun 90 an yang mana industri perfilman Indonesia dianggap mati suri. Pada tahun 2016, jumlah penonton film Indonesia mencapai angka 36 juta dengan 124 judul film. Meningkat 55% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sekaligus merupakan yang terbanyak dalam kurun waktu sewindu terakhir. Ini tentu tidak terlepas dari campur tangan pemerintah, rumah produksi, pengusaha bioskop, dan yang terpenting adalah daya cipta para insan seni, kreator, dan penggiat film di Indonesia. Industri perfilman Indonesia semakin 'menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tidak hanya dilihat dari jumlah penonton yang meningkat drastis dan banyaknya judul film Indonesia yang di release, melainkan pula aspek kualitas film yang semakin membaik. Beberapa film Indonesia bahkan sempat menjadi pembicaraan hangat di kancah internasional karena prestasi yang ditorehkannya. Proyek film herkualitas berhasil mewakili Indonesia di berbagai festival film bergengsi dunia. Sebut saja film ’Laskar Pelangi’ yang meraup lehih  6 juta penonton, serta memperoleh sederet penghargaan bergengsi antara lain The Golden Butterfly Award HIGNIS Award di Hong Kong International Film Festival, dan film terbaik di FFAP ke-53 di Taiwan.
Ada pula film ’Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak’ yang memperoleh penghargaan sebagai film dengan skenar terbaik pada FIFFS Maroko edisi ke-11, aktris terbaik untuk Marsha Timothy dari Sitges International Fantasi Film Festival di Spanyol, film terbaik Asian NestWave dari The QCinema Film Festival di Filipina, dz penghargaan dalam ajang Five Flavours Film Festival di Polandia. Sebagai generasi muda Indonesia, kita patut bangga atas prestasi yang berhasil diraih anak negeri. 
Karenanya, dalam sesi Future Destination kali ini, beberapa sosok inspiratif akan berbagi inspirasi, materi, serta melakukan diskusi terbuka mengenai Film-Film Indonesia Berprestasi bagi millennials Indonesia, antara lain:

1. Egi Fedly Aktor Film (Pembicara)

2. Rama Adi ~Produser Film (Pembicara)

3. Haydar Salish Aktot Film (Pembicara) 4. Aye: Kassar Aktor (Pemblca ra)
5. Prilly Latuconsina -Aktor (MC) 6. Ayu Dyah Pasha Aktor (Moderator)

(Nia Kurniati)

Jumpa Bintang Sinetron Anak Langit Seru Hingga histeri


Meet  & Greet Sinetron Anak Langit Seru

Jakarta, Target News
   Sebagai ungkapan terima kasih terhadap kesetiaan pemirsa SCTV yang telah setia menyaksikan sinetron unggulannya Anak Langit. 
       Para bintang sinetron ‘Anak Langit’ menyapa para penggemarnya dengan menggelar acara  ‘Meet & Great Anak Langit’ di City Plaza Jatinegara, Jakarta (24/3).
       Untuk membuktikan seberapa sukses sinetron  produksi Sinemart itu menghadirkkan bintang-bintang nya yang tengah naik daun diantaranya Ammar Zoni, Ranty Maria, Stefan William, Mischa Chandrawinata dll. 
            Ratusan penggemar mulai dari anak- anak, remaja hingga orang tua nampak berjubel saling berdesakan untuk bertemu langsung dengan idolanya. Antusias para penggemar yang datang tak terbendung hingga membludak kejalan raya dan membuat kemacetan lalu lintas.
David Suwanto, Deputy Direktur Programming SCTV mengatakan bahwa antusias para penggemar sinetron ‘Anak Langit’ karena kekuatan alur ceitanya serta peran yang dimainkan oleh tokoh – tokoh sinetron ‘Anak Langit ‘ menjadikan sinetron ini sebagai tontonan favorit pemirsa.
        "Unggul dalam perolehan rating dan share, semakin membuktikan kehadiran sinetron ‘Anak Langit’ selalu dinantikan pemirsa SCTV setiap harinya. Hingga melewati satu tahun penayangannya, pemirsa masih tetap setia menyaksikan episode demi episode kelanjutan kisahnya. Melalui Meet & Great ini seluruh pemain sinetron ‘Anak Langit’ juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas kesetiaan pemirsanya,”ujar David.
      Dalam kesempatan itu para bintang sinetron ‘Anak Langit’ diantaranya Ammar Zoni, Stefan William, Immanuel Caesar Hito, Cemal Faruk, Ranty Maria Dylan Carr, Raya kitty, Nasya Marcella, Marcella Daryanani bertatap muka langsung dengan para penggemarnya. Para penggemarpun banyak yang berteriak histeris melampiaskan kegembiraannya bertemu dengan sang idolanya.
       Buat masyarakat yang beruntung pada acara game, bisa diboncengin naik motor oleh Stefan William. 
      '"Alhamdulillah tadi seru banget dan antusias banget para fans 
Dan yang pasti saya enjoy dengan acara Meet & Great kali ini,”tandas Ammar Zoni. (Nia Kurniati) 

Jumat, 23 Maret 2018

Evie Tolak Tawaran Juri Karena Tidak Pede Tampil


Evie Tolak Tawaran Juri Karena Tidak Pede Tampil

Jakarta, Target News
Pedangdut Evie Tamala lama menghilang dari industri hiburan,  semua itu bukan karena tidak laku lagi tapi karena ketidak pedeannya, lantaran tubuh tambun sejak tahun 2013.
"Tawaran ngamen, masih banyak bener tapi karena tubuh saya ndut, jadi aku nggak pede.  Makanya tawaran jadi juri ajang pencarian bakat menyanyi dangdut saya tolak," ujar Evie Tamala usai menghadiri acara pers conference jelang pagelaran ulang tahun antv 25 Maret mendatang di Jakarta dan Surabaya. 
         Setelah sedot lemak tubuh, pelantun tembang Lilin-Lilin Kecil ini yang semula 72 kg kini tinggal 59 kg. Hal ini membuat Evie percya diri kembali dan mau tampil pada acara ulang tahun ANTV. "Alhamdulillah sekarang udah pede lagi,  makanya saya mau tampil di ulang tahun dan saya akan membawakan satu lagu,  Aku Rindu Padamu,"  papar pedangdut asal Tasikmalaya ini. 
         Makin kurusnya Evie membuat  ia berani menelurkan album baru yang akan di launching akhir April  mendatang.  "Lagu daur ulang, sekarang nunggu video klip, Insya Allah akhir April launching nya," pungkas Evie Tamala. (Nia Kurniati) 


Adiwastra Nusantara 2018 ‘Nuansa Kekinian dalam Balutan Wastra Adati Nusantara’


Adiwastra Nusantara 2018
‘Nuansa Kekinian dalam Balutan Wastra Adati Nusantara’

Jakarta, Target News
     Untuk ke 11 kalinya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung Pameran Adiwastra Nusantara 2018, yang mengusung tema “Nuansa Kekinian dalam Balutan Wastra Adati Nusantara”, menampilkan karya wastra adati atau kain tradisional unggulan dari seluruh daerah di Indonesia serta usaha rintisan berbasis e-commerce yang digeluti oleh kaum muda dan menjadi ajang unjuk rupa start-up company di bidang wastra. Pameran akan digelar di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC) pada  11-15 April 2018 mendatang.

Event pameran merupakan wadah para pengrajin dan Usaha Kecil dan Menengah (UMK) untuk memamerkan dan menjual karya mereka  kepada masyarakat dan para kolektor wastra adati dari seluruh nusantara maupun mancanegara.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana Brahmananda di dampingi Ketua Penyelenggara Wida D. Herdiawan saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Rabu siang (21/3/2018) mengapresiasi penyelenggaraan Pameran Adiwastra Nusantara  yang memasuki tahun ke-11 dan trendnya terus  meningkat baik dari jumlah peserta pameran maupun pengunjung.
“Event  Pameran  Adiwastra Nusantara 2018 bagian dari kegiatan culinery and shopping tourism maupun MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/Event), bagian dari  fortopolio bisnis pariwisata Indonesia yang bertumpu pada potensi budaya (culture) memiliki porsi paling besar 60%,  alam (nature) 35% dan manmade 5%,” ungkap I Gde Pitana.
I Gde Pitana menilai bahwa tema Pameran Adiwastra Nusantara 2018 sangat tepat, karena mengangkat karya kekinian di era digital, dan sasaran generasi milenial yang tak lepas dari internet dan media sosial sebagai sarana yang sangat efektif untuk mempromosikan acara pameran maupun produk-produk kain tradisional unggulan Nusantara. 
Sementara itu, berkaitan sisi produk yang dipamerkan berupa wastra adati atau kain tradisional unggulan, dengan sektor  pariwisata adalah sama-sama menjadi bagian dari ekonomi kreatif atau creative industry, sehingga mempunyai hubungan sangat erat atau bersimbiosis mutualisme. “Terpenting, pameran yang ke-11 ini akan mendatangkan wisatawan ke Indonesia, berkontribusi pencapaian target 17 juta wisman dan 270 juga pergerakan wisnus, khususnya di Jakarta sebagai kota MICE", tambah Pitana.
Ketua Penyelenggara Wida D. Herdiawan mengatakan, pameran Adiwastra Nusantara telah membuktikan kiprah dan peranan sebagai salah satu media komunikasi dan interaksi yang penting bagi para perajin dan perancang kain dengan konsumen  dan komunitas penggemar serta pecinta kain adati Nusantara.
“Pameran ini senantiasa ditunggu-tunggu kehadirannya, karena selalu menampilkan rancangan-rancangan baru dalam bidang wastra dan menjadi referensi bahkan trendsetter dalam pengembangan bidang wastra khususnya, serta dunia  fesyen nasional pada umumnya. Wastra adati Indonesia sangat kaya dan beragam jenis coraknya, masing-masing membawa ciri keindahan serta keunikan tradisi dan kearifan lokal dari daerah asalnya,” kata Wida D.Herdiawan.

Wastra adati yang bersumber dari kearifan lokal merupakan salah satu daya tarik pariwisata Indonesia dan menjadi aset bangsa yang turut mengundang kekaguman wisatawan mancanegara (wisman) terhadap keindahan budaya Nusantara seperti; batik, tenun ikat, songket dan jenis wastra adati lainnya yang  sudah banyak dikenal di mancanegara karena keindahan serta mutunya yang tinggi dan banyak dicari oleh para kolektor maupun  banyak diminati wisatawan baik sebagai cindera mata maupun busana.
“Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian dan Lembaga serta para pembina UKM wastra, baik Pemerintah, BUMN, Perbankan dan swasta, serta para individu, komunitas pecinta dan pemerhati kain adati;  yang berkontribusi telah mendukung kelancaran pelaksanaan Pameran Adiwastra Nusantara 2018,” kata Wida.
Pameran Adiwastra Nusantara 2018 kali ini akan menampilkan pegelaran busana rancangan para desainer muda alumni dari Esmod Jakarta, bernuansa etnik atau kombinasi wastra adati dengan desain kekinian yang mulai menjadi trend, bukan hanya di komunitas generasi yang lebih tua, namun juga di kalangan generasi milenial. 
Pameran kali ini diikuti 450 peserta dari kalangan pengrajin mandiri yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi mitra Adiwastra, Lembaga dan Kementerian terkait. Pameran juga  dimeriahkan dengan berbagai lomba di antaranya; ‘Lomba Selendang Indonesia’  bekerjasama dengan Traditional Textile Arts Society of South-East Asia (TTASSEA). (Tebe)   

Konser Final Top 20 Grup 1 – Result Show


Konser Final Top 20 Grup 1 – Result Show

Jalarta, Target News
         Konser Final Top 20 Liga Dangdut Indonesia telah berlangsung mulai Rabu lalu dengan menampilkan empat Duta dari Grup 1 diantaranya Nabila (Aceh), Nando (Jawa Barat), Oji (Kepulauan Riau) dan Selfi (Sulawesi Selatan) pada Konser Final Top 20 Grup 1 – Show. Malam kemarin, mereka kembali hadir di panggung Liga Dangdut Indonesia dalam Konser Final Top 20 Grup 1 - Result Show.
Dibuka oleh penampilan Selfi menyanyikan lagu “Cinta Berpayung Bulan” sukses mengundang decak kagum dari Dewan Dangdut yang menilai Selfi memiliki suara bulat. Begitu juga para Sahabat Duta yang turut bangga atas penampilan Selfi di atas panggung. Setelah di episode sebelumnya Selfi dan Aulia saling bersaing untuk meraih hati  Nassar, begitupun yang terjadi pada episode semalam. Aulia dan Selfi berlomba-lomba memperdengarkan suara merdu mereka.
       Selain itu, pengisi acara juga terlihat heboh ketika Mas Adi dari LIDA Band tersipu malu dan salah tingkah dengan kehadiran Wawa Marissa sebagai Bintang Tamu. Kompetisi berlanjut ke penampilan Oji yang tampil dengan sangat baik dan ekspresif lewat lagu “Kecanduan Kamu”. Dewan Dangdut juga menilai penampilan Oji yang sekarang lebih baik dibandingkan kemarin. Di urutan ketiga ada Duta dari DI Aceh yang menyanyikan lagu “Fatamorgana” dan mampu membuat semua pendengar merinding mendengarkan nyanyiannya. Penampilan Nabila sukses membuat Nassar, Kak Rose, Iyeth Bustami dan Zaskia Gotik berdiri terkagum terutama Iyeth yang mengaku suka atas improvisasi Nabila di lagu tersebut. Studio terasa penuh oleh kehadiran pendukung Nabila yang selalu memberikan semangat untuknya. Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih atas komentar yang diberikan oleh Dewan Dangdut untuk Nabila. Dara asal Gayo ini juga membawakan dan memperkenalkan tarian khas Gayo yaitu Tari Guel bersama para penari dari sanggar Pegayun di atas panggung LIDA.
Konser Final Top 20 Grup 1 - Result Show ditutup oleh penampilan dari Nando lewat suara lembutnya membawakan lagu “Azza”. Karakter vokal Nando yang khas berhasil membuat semua Dewan Dangdut terhibur, terutama Kak Rose yang berdiri bertepuk tangan usai Nando bernyanyi. Keempat Duta telah tampil, tiba saatnya pada pengumuman Duta yang berhasil maju ke babak selanjutnya. Meski telah memberikan penampilan terbaiknya, sayangnya Oji harus tersisih dari panggung LIDA. Konser akan terus berlanjut ke Grup 2 pada hari Jumat 23 Maret 2018 pukul 20.30 WIB menampilkan Cici (Sulawesi Barat), Khori (DKI Jakarta), Renaldi (Kalimantan Timur) dan Ridwan (Sumatera Utara). (Tebe)


Minggu, 18 Maret 2018

Eko Mega Bintang Jebolan AFI Ngajak Ngopi



Teks foto : Roni Dozer,  Eko Mega Bintang dan Rama Purba (Tebe ) 











Eko Mega Bintang   Jebolan AFI Ngajak Ngopi 

Jakarta, Target News
     Eko Mega Bintang adalah salah satu finalis ajang Academy Fantasi Indosiar (AFI), nama Eko Mega Bintang memang tidak secemerlang nama pemenang AFI lainnya seperti Tia dan Veri. Tapi secara bergerilya Eko terus bernyanyi dan merekam suara hingga mencapai puluhan single dan sudah  terangkum di 3 album.  "Setelah ajang AFI, saya tetap berjuang mencari eksistensi dengan cara saya," ujar Eko saat ditemui usai syuting video klip single terbarunya yang bertajuk Ngopi Ngapa Ngopi di kawasan Kalideres Jakarta Barat Minggu (18/3).
         Kalau kemudian terkesan terlambat dalam meraih popularitas semua itu karena Eko harus bekerja menjadi TKI di Taiwan dan kuliah di sana. "Untuk bekal masa depan saya mesti kuliah agar meriah gelar  S2. Karena kuliah di Taiwan kan biaya tidak sedikit,  makanya saya kerja apa saja yang penting dapat duit agar bisa untuk biaya kuliah," ujar peraih gelar S 2 di Mingsin Univercity Science Of Tecknologie Taiwan ini. 
       Selama di Taiwan  Eko Mega, juga pernah meraih juara 3 Lomba Bintang Asia Tenggara dan pernah main sinetron dan host di salah satu stasiun televisi di sana.
        "Alhamdulillah, saya sempat main sinetron dan  menjadi host di Taiwan, pekerjaan   ini salah satu yang bisa membiayai kuliah S2 saya,”  ujar cowok yang kini menduduki jabatan penting di perusahaan pengerahan tenaga kerja Indonesia PT. Sukma Karya Sejati ini.
      Diam-diam Eko juga sudah menelurkan 3 album yakni album berjudul Nguber Welase, Jatuh Cinta dan Ngopi Ngapa Ngopi.
        Eko berharap tembang Ngopi Ngapa Ngopi bisa se sukses ajakan ngopi yang menjadi viral di medsos.  Sehingga namanya bisa menjulang tinggi. "Dengan mengajak ibu menyaksikan pembuatan video klip Ngopi Ngapa Ngopi, single ini bisa sukses.  Sehingga impian saya menjadi penyanyi dangdut kenamaan bisa segera terwujud, " pungkas Eko Mega Bintang. (Tebe) 


Jumat, 16 Maret 2018

Infinite Studios Meluncurkan Teaser Trailer Buffalo Boys


Infinite Studios Meluncurkan Teaser Trailer Buffalo Boys

Jakarta, Target News
        Infinite Studios, bekerjasama dengan Zhao Weil Films dan Screenplay Infinite Films, meluncurkan teaser trailer untuk penayangan film Buffalo Boys, sebuah adventure drama pada masa penjajahan Belanda di Jawa.  Film ini mengisahkan tentang dua saudara yang ingin membalas dendam ayah mereka yang seorang Sultan, setelah bertahun-tahun diasingkan di Amerika (Wild West Amerika).
        Menampilkan jajaran artis seperti Yoshi Sudarso, Ario Bayu, Pevita Pearce, Tio Pakusadewo, Mikha Tambayong, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid dan Alex Abad, film ini, ditulis oleh Mike Wiluan dan Rayya Makarim, merupakan peranakan antara sejarah Indonesia dengan genre klasik Western.  Didukung oleh karakter-karakter yang  mampu menarik simpati, Buffalo Boys menceritakan kisah universal tentang cinta, kehormatan, kebencian, balas dendam dan harapan.
        Dengan visual yang memukau serta desain set yang rumit, film ini menggambarkan warna, nada dan tekstur dari periode kritis dalam sejarah Indonesia secara akurat bagi penonton di tingkat nasional dan global.  Dengan pengambilan gambar yang dilakukan di berbagai lokasi di pulau Jawa dan studio rekaman Infinite Studio di Batam, film ini menampilkan keindahan alam Indonesia sebagai latar belakang kisah cinta.
       Digarap oleh tim produksi terbaik dan para talenta kreatif yang berasal dari Singapura, Indonesia, Thailand dan Australia, dan dipimpin oleh sutradara Mike Wiluan, Buffalo Boys merupakan suatu kolaborasi berjiwa Asia Tenggara.
       "Film ini adalah sebuah karya yang penuh cinta, karena kami ingin menceritakan sebuah kisah dengan latar belakang penjajahan Belanda di Indonesia, untuk mengingatkan orang, terutama Millenials and Generation Z, bagaimana sejarah kita penuh dengan tantangan dan ketidaksetaraan serta bagaimana kita sebagai orang dapat melawan, "kata Mike Wiluan, direktur dan produser Buffalo Boys. Lanjutnya, "Tujuan kami adalah membuat film lokal yang dapat bersaing di pasar global. Dan menurut saya cerita yang kami tunjukkan, unik bagi penonton global yang ingin memahami tentang sejarah Indonesia."
Perusahaan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, GO-JEK pun turut memberikan dukungan terhadap film Buffalo Boys yang dibuat oleh Infinite Studios serta Screenplay Infinite Films.
      GO-JEK senang dapat berkolaborasi dengan Infinite Studios dan Screenplay Infinite Films dalam menghidupkan kembali kisah masa penjajahan di Indonesia yang akan diproduksi oleh sutradara Mike Wiluan, kata Christopher Smith, SVP of Content and Distribution GO-JEK. Buffalo Boys merupakan film dengan alur cerita yang menarik, dan akan meningkatkan standar dan kualitas industri film tanah air. GO-JEK bangga dapat menjadi bagian dari pembuatan film seperti Buffalo Boys, dan kami berkomitmen untuk turut memajukan industri film Indonesia.
       "Kami berencana membuat lebih banyak lagi film tentang Indonesia untuk khalayak internasional.  Kami juga berharap rakyat Indonesia akan terus mendukung industri perfilman di tanah air yang kedepannya bisa bersaing bukan saja dengan film regional buatan dari negara-negara ASEAN, tetapi juga film-film blockbuster global.  Kami ingin membuat Indonesia bangga atas kreasi anak negri sendiri!" tutup Mike Wiluan. (Nia Kurniati) 

IDPFest ke 3 Siap Digelar


IDPFest ke 3 Siap Digelar

Jakarta, Target News
      Untuk ketiga kalinya Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDPFest) tahun ini kembali digelar. Gelaran para seniman gebuk dan tabuh ini kembali dihelat di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta  pada 29 Maret – 1 April 2018
        "Alhamdulillah Idpfest sudah menginjak usia ke 3, walau tertatih-tatih, kami bisa jalan dan mulai mendapat perhatian masyarakat luas,"  ujar Ekki Soekarno ketua penyelenggara IDPFest ketika bincang dengan awak media di Jakarta baru-baru ini. 
         Seperti tahun sebelumnya, segudang agenda dan aktivitas pentas bunyi tetabuhan dan alat pukul timur-barat akan tumpah ruah di sana yang menjadi kekuatan event yang satu ini.
      Ada pameran drum & perkusi Indonesia, kompetisi drum, kompetisi kolaborasi drum & perkusi Indonesia, klinik edukasi drum & perkusi Indonesia, seminar-talk show-bincang musik-diskusi, hingga penampilan dan penghargaan IDP legend (drummer/perkusionis legendaris Indonesia),moyang akan diikuti dari berbagai daerah di Indonesia.
       "IDPFest digelar dengan satu niat serta tekad mengapresiasi kesenian, kebudayaan melalui drum dan perkusi modern/tradisional Insonesia dalam membangun generasi penerus yang berkarakter dan kreatif. Dengan kemampuan SDM penyelengaraan yang terbatas dan juga permodalan, kita berusaha sesuai kemampuan event ini harus ada untuk memberi ruang bagi para drummer serta perkusionis,” papar Ekki Soekarno.
       Ajang ini tidak sekedar menggelar pameran tapi juga menggelar kompetisi drum untuk anak dan dewasa. "Pendaftaran sudah kami tutup pada akhir Februari,  peserta hampir dari seluruh Indonesia.  Ini yang membanggakan kami,"    ujar Ekki bangga. 
         Selain itu,  IDPFest kali ini, juga menggelar pentas seni budaya yang menghadirkan Marawis Indonesia dan Lenong Betawi. Sementara, penghargaan IDPLegend baik drummer maupun perkusionis Indonesia dari dekade 50, 60 & 70-an, seperti M. Sani, Lym Kampay, Isa Tartusi, Johnny Swadie, Gatot Sunjoto, Kang Mamat, dan Bang Sara.
       "Kita berharap IDPFest kedepan  areanya semakin luas untuk memberi kesempatan lebih banyak bagi mereka yang berpartisipasi.  Saat ini, kita hanya mampu menggunakan teater kecil sebagai panggung utama, harapan kedepan semua area termasuk teater besar kita bisa gunakan. Kita bisa menghadirkan lebih banyak lagi peserta, termasuk perkusionis tradisi dan juga para kreator pembuat musik pukul di nusantara,” tukas Ekki.
      IDPFest kedepannya diharapkan tidak sekedar ajang kumpul-kumpul atau unjuk pentas saja. Tapi kedepan diharapkan menjadi pusat pustaka dan edukasi para seniman musik tanah air, khususnya drummer & perkusionis, lewat pendokumentasian para pelakunya serta alat musiknya baik modern/tradisional sebagai leterasi sejarah perjalanannya. IDPFest bisa memulai melakukan riset dan pendataan lewat komunitas yang sudah dibangun dan terbentuk.
         "Usulan menarik dan sudah menjadi program kami, tapi karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi belum menjadi prioritas utama kami, Insya Allah kalau sudah memungkinkan akan kami usahakan,"  tandas Ekki Soekarno. (Nia Kurniati) 

SCTV Siap Gelar Iboma 3


SCTV Siap Gelar Iboma 3

Jakarta, Target News
Untuk ketiga kalinya Indonesian Box Office Movie Awards atau IBOMA 2018 akan digelar oleh SCTV. Gelaran  penghargaan untuk film terlaris yang ketiga ini terasa spesial, karena dalam beberapa tahun ke belakang, industri film Indonesia kembali mendapat perhatian dari masyarakat.
     Sejak dihelat tahun 2016, mengapresiasi 10 film terlaris sepanjang tahun 2017 untuk bersaing  dalam Indonesian Box Office Movie Awards 2018. 10 film yang dimaksud adalah yang penontonnya di atas satu juta tiket.         10 Judul film tersebut adalah Pengabdi Setan, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2, Ayat-ayat Cinta 2, Danur: I Can See Ghosts, Jailangkung, Susah Sinyal, Surga Yang Tak Dirindukan 2, Mata Batin, The Doll 2 serta Surat Cinta untuk Starla.
      IBOMA 2018 akan memberikan penghargaan dalam beberapa kategori, diantaranya Film Box Office Tahun Ini, Produser Tahun Ini (dengan film-film terlaris), dan Top 10 Film Box Office Indonesia 2017.
         David Suwarto selaku Deputi Direktur Programming SCTV pun mengungkapkan rasa bahagianya terhadap IBOMA 2018. "Sudah ada 10 film terlaris, ada tujuh juri juga. SCTV membuat ini tanggal 23 Maret jam 9 di Emtek. Ada show juga, Love Horor and Comedy sebagai tema. Kita ada segmen kejutan, kemudian apresiasi film yang laris di tahun 2018 yakni Dilan 1990 serta mengapresiasi 10 film laris di tahun 2017 lalu. Pastinya banyak kejutan, banyak bintang yang hadir," Ujar David saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Pusat, baru baru ini
      Tak hanya memberi kesempatan pada film-film yang tayang dan hits di bioskop, IBOMA 2018 juga akan mengapresiasi karya dari masyarakat melalui berbagai short movie yang sudah mereka pilih. Tim juri nantinya akan menyeleksi lima film terbaik untuk kemudian ditentukan pemenangnya.
      Film 'Dilan 1990' mendapat apresiasi spesial sebagai film terlaris di tahun 2018. © Instagram/falconpictures.
"Kita sudah seleksi lima yang menurut kita the best, dari situ juri memberikan penilaian sisi terbaiknya seperti apa. Ada yang profesional, semi profesional dan masyarakat juga banyak yang berkesempatan dari Short Movie," jelasnya lagi.
      David menegaskan untuk masalah penilaian, pihak SCTV sama sekali tidak mau ikut campur. Meski hanya sebagai penyelenggara, ia berharap agar IBOMA 2018 jadi inspirasi  para sineas kreatif untuk membuat film yang berkualitas dan laris di Indonesia.
      "Kami ingin Iboma bisa menjadi ajang penghargaan insan film kebanggaan insan film Indonesia . Makanya kami tidak mau cawe soal penilaian,"  tegas David 
       Sementara Ir. Chand Parwez produse Starvison mencatat, sepanjang  2017 ada  116 film  dirilis di bioskop yang meraup penjualan tiket  lebih dari 42 juta lembar. Jumlah ini meningkat 14% dibanding tahun sebelumnya, sekitar 37.227.428 tiket untuk total 124 film. “Menurut saya peran IBOMA ada dalam peningkatan jumlah penonton tersebut,” ujar pemilik rumah produksi Star Vision Plus ini.       
          Senada dengan Parwez, sutradara dan produser Erwin Arnada memuji bahwa IBOMA  memberi energi baru bagi industri film untuk membuat film bagus sehingga menarik lebih banyak penonton dan  memberi pemahaman bahwa film laris juga bisa berkualitas. “Kami ingin menyelaraskan itu,” harap Erwin.
       Ajang ini melibatkan tujuh sineas sebagai juri, yaitu Erwin Arnada, Sentot Sahid, Rako Prijanto, Lola Amaria, Ginatri S Noer, Prisia Nasution, dan Titi Rajo Bintang. Para juri berdiskusi dan menentukan pemenang lewat sistem tabulasi skor.
      Malam penghargaan IBOMA 2018 akan berlangsung  pada Jumat, 23 Maret 2018. Acara ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV. (Nia Kurniati)
 

Kamis, 15 Maret 2018

Prilly Latuconsina Dapatkan Tugas Dari Produser


Prilly Latuconsina Dapatkan Tugas Dari Produser 

Jakarta, Target News       
       Semula Prilly Latuconsina paling malas menerima tawaran main film Horor,  karena ia beranggapan kalau film horor Indonesia tidak bermutu.  Namun setelah Manoj Punjabi selaku produser MD Pictures menjelaskan kalau dalam menggarap film horor  Danur ia tidak main-main, dengan kualitas baik dan biaya yang lumayan mahal.  Selain itu, Manoj juga minta pada Prilly untuk mengubah pandangan Indonesia kalau film horor Indonesia sekarang sudah meningkat kualitasnya. 
       "Oleh produser saya saya ditugasi untuk mengubah mainshet masyarakat, agar makin memahami kalau film horor Indonesia sekarang kualitas jauh meningkat dan bersaing dengan film mancanegara," ujar Prilly usai menghadiri jumpa pers jelang gelaran Indonesia Box office Movie Awards 2018 di Studio SCTV  Rabu (13/3).
         Artis yang namanya melejit lewat sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini mengaku tertantang ketika mendapat tugas dari Manoj Punjabi,  produser MD Pictures. Sehingga Prilly pun menyatakan kesanggupannya main film Danur yang akhirnya sukses di pasaran. 
         "Cerita film horor kalau digarap serius dengan biaya yang mencukupi,  hasilnya bagus dan penontonnya banyak," ujar Prilly serius. 
        Berkat keberhasilan meraih  jutaan penonton yang membludak membuat sang produser MD Pictures buru-buru membuat sekuel 2.  "Mudah-mudahan di Iboma kali ini,  mendapat apresiasi dari dewan juri. Sehingga mendapatkan salah satu trofi, dengan  begitu makin lengkap kebahagiaan kami sebagai pemain film Danur," pungkas Prilly Latuconina.  (Nia Kurniati ) 


Rabu, 14 Maret 2018

Ramasindo-pictures-siap-produksi-2 Film


Ramasindo-pictures-siap-produksi-2 Film

Jakarta, Target News
      Banyak cara orang memproduksi film,  agar filmnya diterima pasar.  Ada yang produksi dan launching di mancanegara,  adapula yang memproduksi film dengan cara diikutkan pada festival film internasional,  agar menjadi perhatian publik di Tanah air. 
      Salah satunya rumah produksi Ramasindo Pictures di bawah pimpinan Produser Rahmadan Islan tengah mempersiapkan dua judul film sekaligus yakni, The Last Target dan Petualangan Cinta Serina yang akan segera dibuat teasernya.
       The Last Target disebut-sebut akan membawa lokal wisdom, seperti akan mengambil lokasi gambar di Gorontalo.
        Ramasindo mempercayakan produksi filmnya kepada Sutradara sinetron dan FTV, Surya Lawu. Surya Lawu diketahui pernah sukses menggarap sinetron Intan (Sinemart, 2006) dan Cahaya (Sinemart, 2007). Diproyek ini Surya Lawu juga dipercaya untuk memberi pembekalan seni peran, lebih dari itu Surya Lawu juga melakukan pendalaman materi secara singkat tentang dunia seni peran.Persiapan produksi film-pun segera di lakukan, diawali dengan pembuatan teaser berdurasi 90 detik. Untuk mempersiapkan hal tersebut maka yang dilakukan rumah produksi Ramasindo Pictures, mulai menggarap teaser film perdananya ‘The Last target’, dengan menggelar pelatihan serius bagi para calon bintangnya agar dapat tampil maksimal saat produksi.
          Selain class akting, Rahmadan juga mendatangkan instruktur laga, untuk melatih dasar-dasar beladiri kepada para talennya.
        "Kami ingin hasil yang maksimal untuk The Last Target,” tegas Rahmadan Islan.
Film tersebut rencananya  akan melibatkan puluhan siswa class acting yang selama ini mengikuti proses pelatihan olah peran di Ramasindo Pictures asuhan sutradara, Surya Lawu.
      "Kami akan libatkan puluhan siswa class acting yang ada di rumah produski kami di film perdana kami The Last Target,” pungkas  Ramadan. (Tebe)


TWI Persembahkan Adiluhung Wayang Orang Sriwedari


TWI Persembahkan Adiluhung Wayang Orang Sriwedari

Jakarta, Target News
Menjaga eksistensi kesenian tradisional,  seperti wayang orang di tengah era digital bukan perkara gampang.  Karenanya butuh kerja keras dan cerdas,  agar masyarakat mau mengenal untuk kemudian mencintai budaya asli Indonesia itu. 
     AdalahTeater Wayang Orang Indonesia (TWI) mempersembahkan Pagelaran adiluhung Wayang orang Sriwedari. Pagelaran kali ini dalam rangka terus mengupayakan agar wayang terus eksis dan keberadaannya.  Pergelaran Wayang Orang Sriwedari dari Solo dalam lakon 'Trisoro Tinayuh', yang mengedepankan pesan moral tentang: 'Jatidiri', 'Kebijaksanaan' dan 'Keteguhan'.
       Pementasan yang dihelat di Teater Kautaman, Museum Pewayangan, TMII, mulai pukul 15.00-18.00 WIB,  Minggu, 4 Maret 2018.  Mampu memukau penikmat wayang.  Apalagi Wayang Orang Sriwedari semakin menunjukkan kualitas pertunjukannyan.  Karena eksistensi  mereka adalah eksistensi dunia perwayangan yang kelak akan menjadi  digdaya Kebudayaan Indonesia. 
       Kinkin Sultanul Hakim, Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta yang mewakili  Walikota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo. Mengatakan bahwa kesenian perwayangan pada dasarnya adalah penggarapan penjelajahan pandangan hidup dan sistem nilai yang lahir dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat.
       Hadir menyaksikan pertunjukan spektakuler, diantaranya Budayawan Romo Mudji Sutrisno SJ. "Pementasan ini berhasil mengemas cerita yang telah saya saksikan berkali-kali,  menjadi lebih kekinian. Alurnya, koreografinya, ekspresi pelakonnya dan juga gimmick dari punakawan, dikemas singkat, padat tapi tetap menghibur tanpa mengubah pakem," puji Romo Mudji, usai menyalami satu persatu seluruh pemain, langsung di atas panggung.
        Romo Mudji pun berharap, pertunjukan serupa bisa dipentaskan khusus untuk kalangan generasi muda, dengan kemasan yang lebih menyentuh jiwa mereka.
       Sementara itu, Agus Prasetyo S.Sn., sang sutradara, mengakui bahwa pementasan lakon Trisoro Tinayuh ini, adalah yang kedua-kalinya. Kali ini merupakan pengembangan dari berbagai cerita pakem pewayangan yang sudah dikenal selama ini.
         "Ini memang carangan (pengembangan, red), tetapi kami kemas kembali, karena masih konstekstual dengan kondisi Indonesia saat ini., dimana banyak pemimpin yang lupa diri ketika sudah menjabat,” jelas Agus, yang berperan sebagai Prabu Kresna, disamping sebagai sutradara.
       Lakon Trisara atau Trisro ini, adalah kisah dimana Arjuna memiliki tiga Pusaka Utama atau Trisara, yakni Pasopati, Pulanggeni, dan Sarotama. Inilah yang menjadi kekuatan dalam diri Arjuna, yakni, Jatidiri, Kebijaksanaan dan Keteguhan.
       Namun ada masa Arjuna yang merasa telah mencapai titik kemuliaannya menjadi lupa diri. Hal yang membuat Prabu Kondho Buwono, mendendam kesumat dan kemudian berupaya dengan segala cara untuk menghancurkan Kerajaan Ksatria Madukara. 
       Klimaks dalam lakon tersebut, adalah saat tiga pusaka milik Arjuna raib. Arjuna marah, kemudian menyalahkan orang-orang disekelilingnya. Ditambah dengan kehadiran Gondang Jagad dan Gondang Buwana yang terus mencari Arjuna yang diakui sebagai ayah kandungnya.
       Salah seorang penanggung jawab Teater Wayang Indonesia, Eny Sulistyowati Spd, SE, MM., yang juga penari dalam Tarian Serimpi, sebagai happening art pertunjukan, mengemukakan upayanya untuk menjaga kualitas pertunjukan.
        Menurutnya, selain didukung tim kreatif dan pemain dari Kelompok Seni Wayang Orang Sriwedari, juga dilibatkan para seniman alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Ada sekitar 150 seniman, dari mulai tim kreatif, Dalang, Sutradara, aktor dan aktris panggung, Pengrawit (Pemusik), Swarawati (penyanyi), dan pendukung lainnya.
       Eny, Humas Sena Wangi, yang dalam lakon tersebut berperan sebagai Dewi Sembadra, mengaku senang dan bersukur karena pementasan wayang tersebut, mendapat dukungan dari pemerintah Kota Surakarta.
       Lakon Trisara Tinayuh merupakan lakon carangan dari berbagai cerita pakem pewayangan yang sudah dikenal selama ini. Walau  demikian lakon itu kontekstual dengan keadaan saat ini ketika banyak pemimpin yang lupa diri ketika sudah menjabat.
       "Apa yang kami suguhkan dalam Trisara Tinayuh sebenarnya perlambang. Bukan sebagai nyata-nyata pusaka hilang. Tiga pusaka itu kita lambangkan sebagai jati diri, kebijaksanaan, dan keteguhan. Bahwa seorang pemimpin harus memegang sikap itu,” ungkap produser Eny Sulistyowati yang malam itu berperan sebagai Dewi Sembadra. “Mentang-mentang punya kelebihan, jadi punya sifat sombong. Ketika seorang pemimpin kehilangan tiga sifat ini, dia akan menjadi seperti itu,” tegas Eny. 
     Pada gelaran Trisara Tinayuh juga tidak menggunakan banyak properti panggung layaknya pergelaran wayang orang. Set panggung selama pertunjukan hampir tak ada perubahan berarti, bahkan cenderung tetap. Hanya ada level peninggi yang ditata simetris. Dua sisi dibuat agak rendah, lalu semakin meninggi ke arah tengah.
       Hal menjadi menarik. Pelepasan atribut properti itu menjadi salah satu yang menarik dari pentas ini. Sebab penonton akan lebih fokus pada garap keaktoran dan tarian. Penonton menjadi lebih leluasa menyimak segala keindahan dalam pentas itu. Mendengarkan suara gamelan yang dipadu dengan dialog antarwayang. 
     Pada pergelaran kali ini, terdapat beberapa adegan yang menarik. Memang hal itu tidak mengubah sikap panggung pakem seperti sikap panggung dan gaya bicara para pandawa ataupun para dewi. Namun ketika dialog yang merupakan pengembangan, yang ada ialah suasana yang hidup dan meriah. Dialog didesain dengan sangat cair dan sangat intim dengan memori penonton. 
      Seperti ketika Nawangwulan dan Nawangsih mencuri pusaka Arjuna. Mereka menyamar menjadi Srikandi dan Larasati. Ketika terpergok oleh yang asli. Justru adegan dan dialog itu menjadi hidup. Memori tentang adu mulut ala masyarakat keseharian akan muncul dari dialog mereka berempat. Mereka saling mengejek dan berbalas cerca. 
      Dialog itu menjadi sangat ringan dan terasa dekat dengan keseharian. Jika sering ke pasar lalu menyaksikan orang sedang berdebat, mirip seperti Srikandi dan Larasati yang tengah beradu cerca dengan Nawangwulan dan Nawangsih. Ungkapan cercaan ala keseharian begitu lancar meluncur dari lidah mereka. Imajinasi penonton akan dibawa masuk adu mulut ala perempuan paruh baya yang saling berkukuh untuk mempertahankan pendiriannya.               Tata musik dalam pentas ini layak untuk diberi apresiasi lebih. Dua penata karawitan yakni Pujiono dan Nanang Dwi Purnama, sukses membawa gelaran itu layak dinikmati bahkan jika seandainya harus berpentas dalam ruang gelap. Musik besutan mereka sangat indah. Terkadang melenakan ketika dipadu dengan tembang yang sarat pesan. Terkadang pula mengalun dan membawa penonton lebih masuk ke dialog para pemain. 
       Namun sesekali langsung mengentak kesadaran. Lalu mengajak dan menyeret penonton untuk masuk ke suasana peperangan yang terjadi di atas panggung. Kembali ke latar panggung Trisara Tinayuh, jika ­merah adalah berani, jika putih adalah suci, berani harus didasari suci. Begitu pula, suci harus didampingi dengan keberanian. Keduanya tidak saling menafikan, justru saling memperteguh. Kesucian tanpa keberanian hanya menjadi angan-angan dan cita-cita. Keberanian tanpa kesucian makin menambah soalan dan punya potensi daya rusak terhadap apa pun. Begitulah usaha tangkap pesan dari pementasan Trisara Tinayuh yang penuh dengan makna dan pesan simbolis. (Tebe)

Sandiaga Uno, Nobar Film Takut Kawin


Sandiaga Uno,  Nobar Film Takut Kawin

Jakarta, Target News
     Hari Kamis (15/2)   Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama ribuan pasukan Orange se Jakarta untuk nobar film Takut Kawin. Hal tersebut dikatakan Nasrul Warid sang produser Amanah Surga Produksi kepada sejumlah awak media. "Insya Allah pak Sandiaga Uno nonton bareng film Takut Kawin bareng pasukan orange pada hari Kamis ini," ujar Warid senang.
         Warid juga mengungkapkan sejak beredar di bioskop di seluruh Indonesia, film Takut Kawin terus diburu penggemar film Indonesia. "Alhamdulillah penontonnya terus meningkat, soal jumlahnya saya belum bisa ungkapkan sekarang. Karena pertunjukan masih berlangsung," ujar produser muda penuh inovatif ini.
         Alasan Sandiaga Uno nonton film yang dibintangi utamai Herjunot Ali, Indah Permatasari, Asri welas Babe Cabita dll. Dalam rangka mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di wilayah DKI Jakarta. Dan bisa memancing warga DKI Jakarta untuk menyerbu bioskop, menyaksikan film komedi segar yang menghibur. "Harapan saya, dengan menontonnya Pak Sandiaga Uno, bisa memancing warga DKI lainnya untuk datang ke bioskop menyaksikan film Takut Kawin," pungkas Warid. (tebe)

Sabtu, 10 Maret 2018

Ramasindo Siap Produksi Film Laga



Ramasindo Siap Produksi Film Laga

Jakarta, Target News
      Banyak cara dilakukan orang dalam menyiapkan karya film agar hasilnya memuaskan dan berstandar nasional.  Adalah Ramasindo Pictures,  yang mencoba menggaet calon artis pendukung film The Last Target yang akan diproduksinya dalam waktu dekat
        Seperti yang dilakukan rumah produksi Ramasindo Pictures, jelang persiapan penggarapan tesaer film perdananya ‘The Last Target’, dengan menggelar pelatihan serius bagi para calon bintangnya agar dapat tampil maksimal saat produksi.
       "Sebagai rumah produksi baru,  tentu kami harus membuktikan kalau kami juga mampu membuat  Studio Ramasindo Pictures yang digawangi Rahmadan Islan, menggaet sutradara sinetron dan ftv, Surya Lawu untuk memberikan pelatihan class acting kepada puluhan talen yang dikelolanya.
        Sutradara yang pernah sukses menggarap sinetron Intan (Sinemart, 2006) dan Cahaya (Sinemart, 2007) tidak saja memberi menu basic seni peran, lebih dari itu Surya Lawu juga melakukan pendalaman materi secara singkat tentang dunia seni peran.
     “Dengan menggelar class akting ini, kami harapkan bisa melahirkan bibit baru…” ujar Surya Lawu.
        Selanjutnya, usai menggelar clas akting, persiapan produksi film-pun segera di lakukan , diawali dengan pembuatan teaser berdurasi 90 detik.
        “Class akting ini, kami lakukan sebagai upaya melahirkan bibit baru bintang film, sekaligus melibatkan mereka semua di dalam produksi film perdana kami The Last Target,” jelas Rahmadan kepada awak media, Minggu pekan lalu, di kantornya sekitaran Jakarta Selatan.
        “Sebelumnya produksi berlangsung, kami akan membuat teasernya dahulu, yang rencananya digarap oleh mas Surya Lawu,” lanjutnya.
        Film The Last Target bergenre drama-action, yang nantinya akan memasang sederet bintang beken.
         Film ini akan mengawali penayangannya secara internasional di beberapa ajang festival internasional sebelum di rilis secara resmi di bioskop tanah air.
           Sementara Surya sendiri mengakui bahwa tidak mudah ‘menggarap film bertema laga’
           “Persiapannya harus matang, apalagi film ini nanti mau di gadang ke ranah festival dahulu. Agar meraih perhatian inaternasional,” jelasnya.
         Selain class akting, Rahmadan juga mendatangkan instruktur laga, untuk melatih dasar-dasar beladiri kepada para talennya.
        “Kami ingin hasil yang maksimal untuk The Last Target,” pungkas Rahmadan. (Tebe)